RAKYATKU.COM - Askot PSSI Parepare menyelenggarakan kursus kepelatihan lisensi D.
Kursus pelatih tersebut digelar mengisi kekosongan jadwal turnamen sepak bola karena pandemi Covid-19. Berlangsung tujuh hari terhitung sejak 26 Oktober hingga 1 November 2020 dipimpin instruktur PSSI, Marwal Iskandar.
"Kita bersyukur pelaksanaan kursus lisnsi semua peserta mampu melaksanakan kegiatan selama tujuh hari, 98 persen peserta mampu hadir dan cukup berjalan dengan baik tanpa kendala," urai Ketua Askot PSSI Parepare, Rahmat Sjamsu Alam, Minggu (1/11/2020).
Baca Juga : IM3 Gelar Konser Collabonation Tout di Kota Parepare. Hibur 8500an Pengunjung
Rahmat berharap, 30 orang peserta yang merupakan pelatih SSB dan pelatih klub sepak bola amatir di Kota Parepare bisa mengimplementasikan ilmunya.
"Ilmu yang mereka dapatkan dari instruktur bisa diimplementasikan di klub dan SSB masing-masing. Sehingga mampu menghasilkan pemain yang berkualitas," harap wakil ketua I DPRD Kota Parepare tersebut.
Rahmat menjelaskan, peserta terbaik dari kursus kepelatihan lisensi D tersebut akan diikutkan dalam kursus kepelatihan lisensi C.
Baca Juga : Kebakaran Terjadi di Perumahan Padat Penduduk Kota Parepare
"Sehingga nantinya mereka bisa menukangi klub Liga 2 atau Liga 3. Apalagi Persipare kita jadwalkan untuk mengikuti kompetisi Liga 3 yang kemungkinan akan digelar tahun depan," bebernya.
Marwal Iskandar, instruktur pelatihan lisensi D menjelaskan sejarah sepak bola di Kota Parepare cukup dikenal di regional Sulsel.
"Untuk urusan sepak bola siapa tidak kenal Parepare. Segudang atlet, talenta banyak, dengan adanya pelatihan yang diselenggarakan dan difasilitasi oleh Askot merupakan sebuah terobosan yang luar biasa," beber mantan pemain yang pernah bermain di sejumlah klub papan atas Liga Indonesia itu.
Baca Juga : Perampok di Parepare Gasak Uang dan Puluhan Karton Rokok, Receiver CCTV Turut Dibawa Kabur
Marwal juga menjelaskan, untuk menjadi pelatih sepak bola, pengalaman saja tidaklah cukup.
"Talent ia not enough. Sepak bola itu dinamis dan ter-update. Bagaimana mengubah mindset menuju progres. Kita menggunakan beberapa metode, slow to fast, easy to difficult, simple to complete," tutupnya.