RAKYATKU.COM, PAREPARE - Ratusan mahasiswa di Kota Parepare akan kembali melakukan aksi turun ke jalan dalam rangka memperingati Hari sumpah Pemuda. Penolakan terhadap Omnibuslawa UU Cipta Kerja menjadi isu utama yang kembali disuarakan para mahasiswa.
Sappe, salah seorang tokoh masyarakat di Kota Parepare, mengimbau agar masayarakat tidak mudah terprovokasi untuk melakukan kerusuhan dalam aksi yang digelar.
"UU itu banyak yang protes, maka dengan ini saya memohon kepada masyarakat, jika melakukan demonstrasi, mari kita menyampaikan aspirasi secara sopan dan santun, agar aspirasi kita juga dapat tersampaikan dengan baik," imbaunya , Rabu(28/10/2020).
Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel
Sappe menjelasakna aspirasi lebih efektif apabila dilakukan dengn audiensi, dan mahasiswa harus memiliki cara yang baik dalam menyampaikan aspirasinya.
"Aksi demonstrasi yang anarkis, tidak mencerminkan jati diri masyarakat Indonesia yang santun dan agamais," tambahnya.
Sebelumnya sejumlah Mahasiswa yang tergabuing dalam aloiansi Peduli Indonesia sempat melakukan audience dengan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.
Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025
Dalam kesmepatan tersebut , Taufan mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi terkait UU Cipta Kerja, mereka melakukan prosedur persuratan terlebih dahulu.
"Saya tertarik ada persuratan yang dilakukan adek mahasiswa. Jika ini terjaga dengan baik, dan ditularkan saya yakin tidak ada anarkis. Bukankah yang dirusak itu uang rakyat, kan kasian. Olehnya itu, saya mengapresiasi dan akan meneruskan aspirasi adek-adek terkait Omnibus Law kepada Kemendagri."terangnya.