Kamis, 22 Oktober 2020 15:25
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, LUTIM - Tahun 2020 ini warga pesisir di Danau Matano dan Towuti mendapatkan perhatian berturut-turut dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Sulawesi Selatan.

 

Hal tersebut berdasarkan pengakuan perwakilan masyarakat Sorowako, Umar. Ia mengaku, tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi mereka.

"Kami mendapatkan bantuan bertubi-tubi baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Alhamdulillah kami dapat ambulans, dapat mobil bus sekolah, dan kapal penyebrangan," ujar Umar saat diwawancarai, di Desa Timampu, Rabu, 21 Oktober 2020.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Menurut Umar, saat menggunakan kapal penyebrangan buatan masyarakat setempat, ada kekhawatiran saat menyebrangi danau. Apalagi muatannya hanya dua sampai empat mobil.

 

Belum lagi biaya per unit untuk minibus sampai Rp 300.000. Sementara untuk kendaraan roda dua berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp 80.000. Dirinya berharap, dengan adanya kapal baru, harganya cukup terjangkau bagi masyarakat setempat.

"Mudah-mudahan turun sampai 50 persen. Kami kadang mutar keliling jalan darat karena hindari bayaran kapal penyeberangan itu," ujarnya.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Untuk keselamatan penumpang, Umar sangat yakin dengan dua kapal motor penyebrangan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia itu. Pasalnya, mulai dari kecepatan, muatan dan kenyamanan bagi penumpang lebih menjanjikan.

"100 persen kami sangat yakin menyebrang dengan kapal baru ini. Kapal sebelumnya sudah tua, jadi kami sangat khawatir," tutupnya.

Perwakilan masyarakat Timampu, Rahman, menjelaskan, selama 14 bulan pembuatan KMP Patilang tersebut dilihat terus progres pekerjaannya. Olehnya itu, dirinya sangat yakin dengan kualitas kapal tersebut.

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

"Kami sangat yakin. Inikan kami lihat sendiri pembuatannya. Pemerintah provinsi dan pemerintah pusat yang biayai ini, katanya mahal. Ini kapal puluhan miliar," pungkasnya.