RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel), Husni Thamrin mengatakan, kehadiran 30 pendamping gizi di Kabupaten Enrekang akan melayani ibu hamil dan bayi bawah dua tahun (baduta).
"Hadirnya Program Gerakan Masyarakat Mencegah Stunting (Gammara'NA) merupakan program pendampingan gizi di daerah lokus. Para pendamping akan tinggal di daerah lokus untuk melayani ibu hamil dan baduta dengan berbagai program intervensi stunting," kata Husni Thamrin, Senin (19/10/2020).
Menurutnya, pendamping gizi akan melaksanakan kegiatan pencegahan stunting melalui pendampingan keluarga. Khususnya sasaran 1.000 hari pertama kehidupan serta melakukan pemberdayaan.
Baca Juga : Wagub Sulsel Kunjungan ke PT Vale di Sorowako: Puji Komitmen Lingkungan Perusahaan
"Mereka akan melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat, sehingga kita mampu menurunkan prevalensi stunting dari 36,6 persen tahun 2018 menjadi 14 persen di tahun 2023," terangnya.
Ia menuturkan, pendamping sangat berpengaruh dalam menekan stunting dengan pendekatan berbagai program spesifik untuk ibu hamil dan baduta.
"Program spesifik menekan stunting dengan pemberian kapsul daun kelor, suplemen multivitamin bagi ibu hamil, PMT Balita, PMT Ibu Hamil, dan Multivitamin Taburia untuk 1000 HPK," jelasnya.
BERITA TERKAIT
-
Pemprov Sulsel Dorong SDM Digital Unggul Melalui Collaborative Digital Class
-
Wakil Ketua DPRD Makassar Didampingi Tri Sulkarnain dan Andi Makmur Terima Aspirasi Masyarakat
-
Sekprov Jufri Rahman dan BMKG Pusat Bahas Kondisi Cuaca Jelang Arus Mudik Lebaran
-
Bupati dan Wakil Bupati Wajo Dampingi Gubernur Sulsel Resmikan Masjid An-Nur Sulaiman