RAKYATKU.COM - Perekrutan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar berakhir hari ini, Rabu (14/10/2020).
Pendaftaran dibuka sejak 7 Oktober. Dibutuhkan petugas KPPS sebanyak 16.730 orang dan petugas ketertiban 4.780 orang. Totalnya 21.510 orang.
Hingga hari terakhir perekrutan KPPS, di beberapa kelurahan masih mengalami kekurangan pendaftar. Hal ini mengharuskan PPS yang menjadi tempat pendaftaran KPPS harus standby hingga tengah malam.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451
"Kami harus standby hingga pukul 00.00 wita malam ini untuk menunggu pengembalian formulir pendaftaran yang telah mengambil formulir. Yang kembalikan formulir sudah ada 200 orang dari sekitar 324 KPPS dan linmas untuk 36 TPS," kata Ketua PPS Kelurahan Kaluku Bodoa, Nurfadila, Rabu (14/10/2020).
Dikatakan, sejak awal perekrutan dilakukan, ada beberapa kendala sehingga pendaftar hingga hari terakhir belum memenuhi kuota KPPS. Beberapa kendala di antaranya karena pendaftar KPPS takut untuk melakukan rapid test.
"Kendalanya karena kami merupakan kelurahan terbesar. Masih ada satu RW belum cukup pencalonan KPPS-nya tapi kami tetap imbau RT-RW imbau agar warganya mendaftar. Mereka takut di-rapid dan katanya prosesnya ribet dengan adanya sistem online," tambahnya.
Baca Juga : Aturan Mudik Lebaran: Wajib Pakai Masker Tiga Lapis, Dilarang Teleponan
Hal senada disampaikan Ketua PPS Kelurahan Rappokalling Kecamatan Tallo, Safri. Ia mengatakan sejauh ini pihaknya masih menunggu pengembalian formulir oleh calon KPPS. Untuk di kelurahan Rappokalling terdapat 25 TPS sehingga membutuhkan KPPS dan Linmas sekitar 225 orang.
"Seperti PPS di kelurahan yang lain kami juga masih sementara menunggu pengembalian formulir," katanya.
Di kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo, data terakhir Selasa (13/10/2020) kemarin jumlah calon KPPS yang telah mengembalikan formulir sekitar 100 orang. Di kelurahan Tammua, terdapat 17 TPS sehingga membutuhkan KPPS dan Linmas sekitar 153 orang.
Baca Juga : Satgas COVID-19: Buka Puasa Bersama Boleh, tetapi Jangan Mengobrol
Adapun yang menjadi persoalan sehingga pendaftar calon KPPS, kata Rahmat Khalid, selaku PPS Lurah Tammua adalah karena adanya informasi keliru di masyarakat Kelurahan Tammua.
"Banyak hoax yang beredar di masyarakat seperti kabar bahwa calon KPPS akan dilakukan tes swab, padahal hanya rapid test," katanya.
Di kelurahan Rappojawa Kecamatan Tallo juga terjadi kendala yang sama dalam proses pendaftaran calon KPPS. Ketua PPS Kelurahan Rappojawa, Zus Fahmi mengatakan pembatasan usia dari 20-50 tahun dan rapid pun jadi problem.
Baca Juga : Update COVID-19 Indonesia 21 Januari: Naik 2.604, Kasus Aktif 14.119
"Tapi kami tetap sosialisasikan bahwa rapid tes itu untuk jaga kesehatan penyelenggaraan dan pemilu nantinya. Saat pleno DPS ada masukan warga bahwa masih ada yang belum terdata sehingga kami melakukan verifikasi di lapangan dan dimasukkan ke daftar pemilih baru. Ada juga yang ada namanya tapi sudah pindah atau meninggal, itu juga kami verifikasi di lapangan," katanya.
Sementara itu, Sapril Rombo selaku ketua PPS Kelurahan Ujung Pandang Baru Kecamatan Tallo mengatakan masyarakat cukup antusias untuk berpartisipasi pada pesta pemilihan wali kota dan wakil wali kota Makassar.
"Warga di sini cukup antusias dengan pemilihan wali kota dan wakil wali kota. Sejauh ini pendaftaran calon KPPS sudah di atas 50 persen. Di sini terdapat 8 TPS dengan DPS 3.106," katanya.