Sabtu, 03 Oktober 2020 22:48
Editor : Editor

MAKASSAR - Empat pasangan calon (paslon) di Pilwalkot Makassar 2020 telah bergerak memanaskan mesin politiknya. Disupport komunitas relawan dan parpol pengusung, mereka aktif menggalang dukungan. Kekuatan mereka juga ditopang oleh tokoh di balik para kandidat yang terus bermanuver mendongkrak elektabilitas jagoannya. 

 

Sejauh ini, dari sejumlah data lembaga survei yang terekspose, pertarungan di Pilwalkot Makassar cukup kompetitif. Meski demikian, mayoritas hasil survei masih menempatkan Danny Pomanto-Fatmawati (Adama) dan Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) di posisi teratas, unggul dari Appi-Rahman dan Irman YL-Zunnun NH (Imun).

Direktur Parameter Publik Indonesia (PPI), Ras MD, mengungkapkan terlepas dari hasil survei, semua kandidat punya peluang menang. Masih tersisa waktu dua bulan yang sangat memungkinkan terjadinya lompatan elektabilitas. Apalagi, masih ada kekuatan besar yang belum mempertegas arah dukungannya. 

Baca Juga : Pilwalkot Makassar Lancar, Nurmal Idrus: KPU dan Bawaslu Perlu Dapat Penghargaan

Kekuatan besar yang dimaksud Ras MD adalah dukungan Nurdin Abdullah (NA) yang merupakan Gubernur Sulsel. Menurutnya, arah dukungan orang nomor satu di Sulsel itu akan sangat mempengaruhi peta kekuatan kandidat di Pilwalkot Makassar. Bahkan, bisa jadi dukungan NA akan menjadi kunci atau penentu kemenangan kandidat di Pilwalkot Makassar. 

 

"Pertarungan hingga saat ini masih sangat kompetitif. Dalam situasi seperti ini, ada kekuatan besar yang amat ditunggu di luar kekuatan elite atau tokoh di balik kandidat. Nah, kekuatan besar itu adalah arah dukungan NA, Gubernur Sulsel saat ini. Dukungan Sang Gubernur akan jadi penentu kemenangan kandidat di Pilwalkot Makassar," ucapnya, Sabtu (3/10/2020).

Menurut Ras MD, terdapat dua variabel kekuatan NA yang bisa menentukan hasil akhir Pilwalkot Makassar. Pertama, NA bisa dibilang adalah pengendali birokrasi Makassar saat ini. Toh, tak ada wali kota definitif, melainkan sebatas penjabat wali kota yang ditunjuk oleh Gubernur Sulsel. Olehnya itu, NA bisa dibilang menggenggam kekuatan birokrasi. 

Baca Juga : Perannya Kadang Diabaikan, Ketua RT/RW Harap Danny-Fatma segera Pimpin Makassar

"Melalui kekuatan penjabat wali kota, beliau bisa dengan mudah menghidupkan mesin birokrasi Makassar untuk kepentingan pilwalkot, kapan pun beliau inginkan," ucapnya. 

Kedua, kekuatan NA juga terletak pada pengaruhnya di akar rumput. Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu masih memiliki basis massa yang besar di ibukota provinsi Sulsel yang bisa digerakkan mendukung kandidat. "NA memiliki pengaruh signifikan di akar rumput. Selain kekuatan birokrasi, beliau juga secara personal punya pengikut militan di Makassar," terang Ras MD

Ia pun berkesimpulan dengan kekuatan besar itu, dukungan NA memiliki dampak sangat signifikan terhadap elektoral figur yang didukungnya. Ras Md mencontohkan bila NA mendukung Adama, maka tak ada keraguan paslon nomor urut satu itu akan menang. Bukan karena faktor figur DP atau wakilnya, tapi faktor kekuatan NA yang memang amat signifikan.

Baca Juga : Digelar Tiga Kali, Ini Jadwal Debat Kandidat Pilwalkot Makassar

Pada Pilwalkot Makassar 2020, empat kandidat yang bertarung sendiri juga punya patron atau elite di belakangnya. Mulai dari Adama yang ditopang RMS dan AIA, Imun dibantu oleh SYL dan NH, Appi-Rahman disupport penuh Aksa Mahmud dan keluarga serta Dilan yang didukung IAS seorang.