Jumat, 25 September 2020 13:37
Pasar Tradisional Turatea Karisa, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, terbakar pada Kamis malam (24/9/2020).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Ratusan kios ludes terbakar yang berada di pusat perbelanjaan Pasar Tradisional Turatea Karisa, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

 

Informasi dihimpun, pasar ini sudah dua kali mengalami kebakaran. Pertama, sekitar tahun 2009 silam dan kebakaran kedua malam tadi, Kamis (24/9/2020).

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Jeneponto, Mustaufiq, menyebutkan sumber api berasal dari salah satu kios tengah pasar yang pada akhirnya menjalar ke seluruh kios yang berada di dalam gedung pasar.

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

"Kondisi saat ini semua isi dagangan ludes terbakar. Penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan, tapi dugaan awal kemungkinan akibat sambungan arus pendek listrik atau korsleting listrik," ujarnya, Jumat (25/9/2020).

 

Dia bilang, setelah 15 menit pasar Karisa terbakar, pihak pemadam kebakaran sudah tiba di lokasi untuk menjinakkan api. Bahkan ada bantuan Damkar dari Kabupaten Bantaeng, Takalar, dan Gowa, serta mobil tangki dinas lainnya.

"Tadi malam sejak pukul 21.15 sudah dikerahkan seluruh armada Damkar dibantu oleh unit mobil tangki BPBD, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup. Dan mobil pemadam dari Kabupaten tetangga tiba dari Bantaeng, Takalar, dan Gowa. Api berhasil dijinakkan pada pukul 03.15 jelang subuh," sebutnya.

Baca Juga : Kunjungi Rumah Korban Kebakaran, Kapolres Wajo Berikan Bantuan Sosial

Akibat kebakaran tersebut, kata Mustaufiq, kerugian ditaksir puluhan miliar rupiah. Pasalnya, seluruh kios di dalam pasar induk terbakar di mana terdapat elektronik, pakaian, emas, dan barang campuran.

Pada proses pemadaman di lokasi hadir Wakil Bupati Jeneponto Paris Yasir, Kapolres Jeneponto, AKBP Yudha Kesit Dwijayanto, Dandim 1425 Jeneponto, Letkol Inf Gustiawan Ferdianto, Plt Kadis Sosial, Kasatpol PP Nasuhang, Kabag Humas dan Protokol, Kabag Umum, dan Kabag Pembangunan.

"Kita semua hadir turut memantau dan membantu aparat Damkar memberi pemahaman kepada masyarakat untuk tidak terlalu mendekat ke pusat titik api," ujarnya.

Baca Juga : Bupati Barru Berkunjung ke Lokasi Kebakaran Dusun Panrengnge, Semangati dan Bantu Korban

Sementara itu, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar sampai pukul 02.00 Wita dini hari juga terus memantau secara virtual melalui handphone Kabag Humas dan Protokol Mustaufiq.

Iksan Iskandar memantau dari kejauhan karena masih dalam fase isolasi mandiri. Dia sempat menangis meneteskan air mata karena sedih melihat situasi pasar.

"Sebelum terjadi kebakaran, Pak Bupati masih sempat ke pasar melakukan pemantuan kebersihan pasar dan bagi-bagi masker di tengah pandemi covid-19. Ia sempat meneteskan air mata," paparnya.

Baca Juga : Kebakaran Melanda Mattoangin, Bupati Barru Turun Tangan Bantu Korban

Kasubbag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul, mengatakan sesuai dengan keterangan anggota asosiasi pedagang pasar yang sempat datang di awal kejadian, menyampaikan bahwa api bersumber dari dalam pasar.

"Dengan seketika menjalar dan membakar seluruh dagangan para pedagang mulai dari tengah sampai ke pinggir bangunan pasar yang menyebabkan seluruh lapak dan kios pedagang mengalami kebarakan," terangnya.

Dia menjelaskan, akses pintu masuk pasar semua terkunci sehingga para pedagang pasar sentral karisa kesulitan untuk menyelamatkan barang-barangnya. Beberapa pedagang nekat untuk melakukan merusak kaca jendela dengan cara menggunakan kayu balok dan batu.

Baca Juga : Rumah Ludes Terbakar di Gilirang, Diduga Akibat Obat Nyamuk

Selanjutnya pedagang masuk melalui jendela yang telah dirusaki, untuk menyelamatkan barang yang belum sempat terbakar. Adapun petugas penjaga pasar yang berjaga pada malam itu, Mansur, Kila, Nanggung, dan Tompo.

"Sampai saat ini masih terdapat beberapa kobaran api yang masih menyala di sekitaran kios, lapak pedagang pakaian maupun pecah belah, yang mana saat ini masih berusaha dilakukan pemadaman oleh Pemadam Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Takalar dan Gowa," tuturnya

Dia menambahkan, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan dan masih dalam penyelidikan Polres Jeneponto. "Akibat dari kejadian kebakaran pasar untuk sementara kerugian materiel belum bisa ditaksir, beserta jumlah pemilik kios, lapak. Kalau taksiran sementara hingga miliaran rupiah," beber Syahrul.

Penulis : Samsul Lallo

BERITA TERKAIT