RAKYATKU.COM -- Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah dan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani melakukan peletakan batu pertama pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban banjir bandang Lutra.
Hunian tetap itu dibangun di Dusun Panampung, Desa Radda, Kecamatan Baebunta. Peletakan batu pertama dilakukan Kamis (17/9/2020).
Huntap yang akan dibangun oleh Pemprov Sulsel pada tahap pertama ini sebanyak 50 unit dengan tipe 36.
Baca Juga : Indah Putri: Perilaku Orangtua Merokok Faktor Determinan Pengaruhi Angka Stunting
Diketahui banjir bandang dan tanah longsor ini yang terjadi pada 13 Juli lalu ini terjadi dan terdampak pada 39 desa/kelurahan, yang tersebar di enam kecamatan.
"Jadi ini sebuah kemajuan dalam rangka rehabilitasi pasca bencana (banjir) Luwu Utara. Ibu Bupati luar biasa aktif sekali untuk ingin memulihkan kehidupan masyarakat Lutra, khususnya yang di Masamba, di Radda ini. Provinsi hari ini kita telah meletakkan batu pertama pembangunan rumah hunian tetap. Provinsi bantu 50 unit dan ini dibangun hanya 2,5 hari," kata Nurdin Abdullah.
Ia menyampaikan bahwa pembangunan huntap dilakukan oleh Pemprov untuk tahap awal untuk menstimulasi pemerintah pusat juga turut serta membantu dan membangun.
Baca Juga : 74,12% Perilaku Merokok Orang Tua Pengaruhi Angka Stunting
Pihak swasta juga diundang untuk turut membantu melalui program tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan. Kebutuhan rumah 1.295 unit ditargetkan akan dapat selesai enam bulan.
"Jadi sebenarnya masih kurang. Tetapi, insyaallah kita akan mencoba menggerakkan hati semua elemen masyarakat. Termasuk beberapa perusahaan besar yang kira-kira bisa memanfaatkan CSR-nya," katanya.
Rumah ini dibangun dengan anggaran Rp50 juta per unit. Dengan standar layak huni dengan fasilitas seperti ruang tamu dan dua kamar tidur.
Baca Juga : Serentak 24 Kabupaten se- Sulsel, Pemkab Luwu Utara Gelar GPM Jelang Idul Adha
Indah Putri Indriani mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel yang membantu dalam percepatan pembangunan di Kabupaten Luwu Utara. Khususnya terkait hunian sementara dan hunian tetap.
Demikian juga dengan pemerintah pusat melalui PUPR dan BNPB telah melakukan asesmen dan menyempurnakan data atau dokumen lain yang dibutuhkan.
"Harapan kita dengan dimulainya peletakan batu pertama hunian tetap ini, maka ini tidak ada lagi kata berhenti. Tidak ada jeda untuk kemudian memastikan dalam enam bulan mudah-mudahan sudah dapat kita bangun lagi," ujarnya.
Baca Juga : Indah Minta Kades Pastikan Keaktifan Desa Tangguh Bencana
Selanjutnya gubernur Sulsel dan bupati Luwu Utara juga melakukan peletakan batu pertama huntap jemaah Rama Radda. Dimana akan dibangun oleh Pemprov untuk huntapnya dan lahan disediakan oleh jemaah.