RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menegaskan, jika kasus positif Covid-19 terus meningkat pada daerah yang melaksanakan Pilkada, bisa saja pemungutan suara ditunda dengan alasan keselamatan rakyat.
"Bisa saja Pilkada ditunda," tegas Nurdin Abdullah dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Pilkada Serentak, di Posko Penanganan Covid, Balai Kemanunggalan TNI Rakyat, Makassar, Kamis (10/9/2020).
Hadir pada acara ini Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Merdinsyam, Kejati Dr Firdaus Dewilmar, Ketua KPU Sulsel Faisal Amir, Ketua Bawaslu La Ode Arumahi, Pj Walikota Makassar Prof Rudy Djamaluddin, Bupati Gowa Adnan Puritcha IYL dan undangan lain.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Rapat Koordibasi Pilkada serentak ini menurut Nurdin Abdullah bertujuan untuk menyamakan sikap.
Gubernur meminta kepada para calon bupati dan calon walikota bersama calon wakilnya (cakada), untuk selalu mengedepankan keselamatan dari pandemi Covid-19. Saat proses pendaftaran, beberapa calon bupati mendapat peringatan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
"Ini tidak perlu berulang lagi. Kita bikin kesepakatan bersama untuk dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat," jelasnya.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Nurdin Abdullah meminta kepada semua pihak, lebih khusus kepada pasangan calon bupati dan calon walikota untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama proses Pilkada berlangsung.
"Bahwa kondisi pandemi covid di Sulsel sudah melandai sebulan terakhir. Harapan kita tetap landai dan tidak ada lagi peningkatan kasus positif covid sampai pelaksanaan pencoblosan dan seterusnya," tutupnya.