Rabu, 05 Agustus 2020 19:13
Foto: IST
Editor : Redaksi

MAKASSAR - Anggota Komisi B DPRD Makassar mengkritik kinerja 15 kecamatan atas rendahnya realisasi retribusi sampah sepanjang tahun 2020.

 

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi triwulan kedua periode Komisi B bersama 15 camat di Makassar, realisasi retribusi sampah begitu rendah. Bahkan belum mencapai 30 persen dari target yang dipatok oleh masing-masing kecamatan.

"Sangat tidak rasional hasil capaiannya. Masa' sampai Juli ini baru mencapai Rp200-300 juta," kritik anggota Komisi B, Nurul Hidayat, Rabu (5/8).

Baca Juga : Basdir Terpilih Jadi Ketua IKA Alumni SMK Negeri 4 Makassar

Alasan para camat kata Nurul karena faktor Covid-19, iuran sampah ikut berimbas. Camat Wajo, Ansar mengatakan pihaknya masih terus berusaha semaksimal mungkin agar retribusi sampah di wilyahnya mampu mencapai target.

 

"Kami berusaha maksimal, tidak melihat target yg dianggap rendah, tapi kami melihat potensi yang ada itu kita maksimalkan," katanya.

Di Kecamatan Wajo sendiri, sebut Ansar, target pendapatan dari retribusi sampah tahun 2020 sebesar Rp1,3 triliun. Sementara realisasi baru disekitaran Rp246 juta."InsyaAllah, kami yakin mampu mencapai Rp1 miliar hingga akhir tahun," tambahnya.

Baca Juga : Erik Horas Berpotensi Kembali ke Kursi Pimpinan DPRD Makassar

Melihat kondisi ekonomi sedang lesu, Ansar mengatakan akan menurunkan target pendapatan retribusi sampah hanya Rp1 miliar saja. "Kita akan ubah target menjadi Rp1 miliar di perubahan nanti," katanya.

Ia menjelaskan, rendahnya serapan iuran sampah cukup dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 ini. Karena PSBB lalu banyak toko yang tutup, rumah makan tidak buka dan beberapa masalah lain."Kemampuan warga juga untuk membayar minim.Karena pendapatan mereka berkurang akibat usahanya banyak yang tutup," jelasnya.