Kamis, 20 Agustus 2020 21:02
Foto: Al Jazeera.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Penasihat Presiden Amerika Serikat, Jared Kushner, mengusulkan membuka Masjidilaqsa di Yerusalem. Itu untuk meredakan ketegangan usai Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel sepakat melakukan normalisasi hubungan.

 

"Warga Israel sangat gembira karena mereka sekarang bisa terbang dengan biaya lebih murah karena pesawatnya boleh melintasi langit Dubai, dan saya tahu banyak penduduk muslim bisa terbang melintasi Dubai untuk menuju Tel Aviv untuk mengunjungi Masjidilaqsa," kata Kushner dilansir dari KhaleejTimes yang mengutip UEA, Emirates News Agency (WAM), Rabu (19/8/2020).

Kushner yang merupakan menantu Presiden AS, Donald Trump, mengatakan kesepakatan yang dibuat UEA dan Israel akan tetap mengakui Raja Abdullah II dari Yordania sebagai Penjaga dan Pemelihara Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga : Dompet Dhuafa Terus Komitmen Bangun Fasilitas Medical Point untuk Kebutuhan Masyarakat Palestina

"Kita bisa membolehkan seluruh umat ,uslim beribadah dengan bebas dan damai di Masjidilaqsa. Dengan begitu seluruh penduduk dunia bisa melihat bahwa masjid itu tidak dalam ancaman, terbuka untuk umum, dan diharapkan bisa meredakan ketegangan antara Israel dan dunia Islam akibat sejarah anti-Yahudi dan membelah masyarakat yang sudah terlalu lama terjadi," kata Kushner.

 

Kushner menilai, keputusan UEA membuka hubungan dengan Israel adalah kemajuan dan menghidupkan keyakinan akan terjadinya perdamaian di Timur Tengah. Dia berharap kondisi itu membawa kawasan itu semakin berkembang.

Kushner mengatakan Trump mendesak Israel untuk menyetujui kesepakatan yang sudah dituangkan dalam rencana perdamaian Timur Tengah versi AS, dan juga harus setuju bahwa di masa depan Palestina akan menjadi negara merdeka.

Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel

"Ini adalah terobosan besar. Sekarang Israel menawarkan tukar guling lahan untuk Palestina, dan kini keputusan ada di tangan Palestina. Tentu saja kami sangat menerima mereka kapan saja untuk berunding," lanjut Kushner.

Di samping harapan perdamaian, Kushner mengatakan normalisasi hubungan antara UEA dan Israel akan menciptakan peluang perdagangan baru di Timur Tengah.

Kesepakatan itu diresmikan pada 13 Agustus lalu oleh Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakila Panglima Angkatan Bersenjata UEA, Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.