Jumat, 14 Agustus 2020 16:03
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), melaunching Taman Sains Pertanian (TSP) Jeruk di Balai Penelitan Tanaman Jeruk dan Tanaman Subtropika, Jumat (14/8/2020).
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), melaunching Taman Sains Pertanian (TSP) Jeruk di Balai Penelitan Tanaman Jeruk dan Tanaman Subtropika, Jumat (14/8/2020).

 

Kegiatan itu untuk mendukung aktivitas pelatihan dan pemagangan, percontohan (show window), kerja sama bisnis, dan wisata edukasi untuk konsentrasi komoditas tanaman jeruk dan tanaman subtropis.

Dari TSP Jeruk ini, Mentan berharap lahirnya kegiatan perbenihan, on farm, dan pascapanen yang representatif untuk menjawab kebutuhan dari sektor pertanian.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

“Pertanian menjadi sesuatu yang dibutuhkan, industri butuh pertanian dalam negeri. Oleh karena itu, kita siapin yuk,” ungkap Mentan.

 

Terkait inovasi yang dikembangkan dari kegiatan perbenihan di TSP jeruk ini di antaranya teknologi produksi jeruk bebas penyakit yang dikembangkan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Punten dan IP2TP Tlekung, screen house (shade house) dan laboratorium.

Kegiatan on farm yang dikembangkan TSP antara lain seperti teknologi jeruk sitara, bujangseta, dan organik. Sedangkan kegiatan pascapanen yang dikembangkan yaitu packing house operation dan aneka produk olahan jeruk pangan dan non pangan.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Menangkap potensi yang ada Mentan berencana untuk menanam di areal luasan satu hektare.

“Saya mau tanam jeruk dan tadi kan sudah buat vlognya. Ini gimana cara tanamnya, gimana produksinya, saya mau tau, saya coba ini hari satu hektare. Satu pohon harganya Rp10 ribu kan?” katanya dengan nada optimisnya.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Potensi yang dimiliki dari TSP Jeruk di Batu, menurut Mentan, adalah salah satu jawaban dari pembahasan mengenai modal majunya pertanian dalam menghadapi segala situasi tantangan yang dihadapi oleh bangsa.

“Batu terkenal dari dulu. Tidak boleh mundur. Pandemi Covid harus dibajak menjadi peluang yang luar biasa. Dan ini akan ada hasilnya jika kita bekerja dengan luar biasa. Indonesia tak boleh kalah, dan jajaran pertanian tak boleh kalah,” pungkas Mentan.

Menjelaskan potensi TSP Jeruk di Balai ini, Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Jufry mengungkapkan bahwa terdapat sinergi yang terintegrasi dari penelitan, produksi sampai dengan pascapanen komoditas tanaman jeruk dan subtropika.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

“Areal taman sains terintegrasi dan banyak produk yang kita hasilakan, dan kita berkomitmen untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan harus bisa diterima di masyarakat. Beberapa produk kita hilirisasi dan kita lekatkan dengan KUR dan BUMN,” kata Fadjry.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 minus 5,3 persen. Namun, di saat sektor lainnya merosot, sektor pertanian masih mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang positif.

PDB dari sektor pertanian terhitung naik 2,19 persen di Q2 2020. Selama pandemi Covid-19 (Januari-Mei 2020), permintaan ekspor buah segar meningkat cukup besar hingga mencapai 375,04 ribu ton (meningkat 31,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019) dan nilai tambah ekspor meningkat 73,40 persen dibanding periode yang sama tahun 2019 (sebesar 191,23 juta US$).

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

Kepala Balitjestro, Harwanto, menjelaskan produk unggulan TSP Jeruk di perbenihan yaitu benih sumber jeruk bebas penyakit sebanyak 39 ribu yang sudah beredar di 26 provinsi, benih sebar jeruk sebanyak 15 juta di 30 provinsi yang setara dengan 39 ribu ha (69 persen) dari total luas area panen jeruk nasional. TSP Jeruk Balitjestro menjadi rujukan utama pengembangan jeruk nasional.

Kegiatan kali ini dihadiri oleh Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, anggota DPD RI, Adilla, dan para pejabat eselon I, II, staf khusus menteri, lingkup Kementerian Pertanian dan segenap unsur Forkompinda.

TAG

BERITA TERKAIT