Rabu, 12 Agustus 2020 10:36
Foto: IST
Editor : Redaksi

LUWU UTARA - Warga Kelurahan Bone Tua Kecamatan Masamba, khususnya yang tinggal di Perumahan Griya Cendana Permai, ikut serta mengambil bagian membantu pemerintah membangun tanggul geotextile di sungai Masamba, Selasa (11/8/2020),

 

Salah seorang warga perumahan Griya Cendana, Ardian (35), mengatakan bahwa apa yang dilakukan warga perumahan adalah bentuk panggilan hati yang ingin melihat Luwu Utara bangkit pascabencana banjir bandang yang terjadi pada 13 Juli 2020 lalu.

“Ini bentuk kepedulian kami atas bencana yang terjadi beberapa waktu lalu,” kata Ardian.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

Ia mengatakan, warga perumahan juga menjadi korban bencana, tetapi dirinya bersama warga perumahan lainnya mencoba bangkit dengan ikut membantu pemerintah.

 

"Warga di sini juga menjadi korban, tapi kami mencoba untuk bangkit dengan ikut membantu pemerintah dalam upaya penanganan pascabencana,” terangnya.

Apa yang warga lakukan, kata dia, semata-mata ingin melihat Luwu Utara secepatnya membaik.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan

“Kita ingin daerah ini segera membaik, harapan itu tentunya bisa terwujud bila kita semua mengambil peran bahu-membahu membantu pemerintah dalam setiap upaya penanggulangan yang dilakukan, contohnya pembuatan tanggul geotextile ini,” jelas dia.

Sekadar diketahui, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Utara, terus bekerja melakukan penanganan di sungai Masamba.

Kegiatan penanganan yang dilakukan sebagai upaya penanganan darurat adalah normalisasi sungai Masamba dan pembuatan tanggul darurat dengan menggunakan metode geotextile. Pembuatan tanggul geotextile ini menjadi upaya penanganan jangka menengah.

Baca Juga : Feri Fadri Asal Bone Raih Podium I Masamba Run

“Bahan geotexltile ini cukup tahan dengan gerusan air. Inilah tanggul yang sementara didesain dalam kondisi darurat. Di samping tentunya normalisasi sungai. Semoga tanggul geotextile ini bisa memberi rasa aman kepada warga,” kata Kadis PUPR, Suaib Mansur.