RAKYATKU.COM - Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, memilih Senator dari negara bagian California, Kamala Harris, sebagai calon wakil presiden.
Dalam tweet-nya Biden mengumumkan pilihannya dan mengatakan, “Saya dengan bangga mengumumkan telah memilih @KamalaHarris – seorang pejuang bagi warga tertindas, dan salah satu pejabat publik terbaik di negara ini, sebagai cawapres saya.”
Harris (55) lahir di Oakland, California. Ia keturunan India dari ibunya, dan Jamaika dari ayahnya. Sebelumnya, Harris menjabat sebagai jaksa penuntut.
Baca Juga : Joe Biden Tegaskan Ukraina Tidak Akan Jadi Kemenangan Rusia
Pada tahun 2010, ia terpilih menjadi jaksa agung negara bagian California – di mana ia menolak mendukung larangan pernikahan sesama jenis.
Harris menjadi anggota Senat kulit hitam kedua ketika terpilih pada tahun 2016. Ia diharapkan bisa menarik suara warga kulit hitam.
Namun, menurut sejumlah jajak pendapat, banyak pemilih kulit hitam berharap Biden akan memilih tokoh yang lebih progresif sebagai pendampingnya, seperti senator negara bagian Massachusetts Elizabeth Warren.
Baca Juga : FBI Geledah Rumah Joe Biden, Dokumen Rahasia Ditemukan
Kamala Harris menjadi perempuan berkulit hitam dan keturunan Asia pertama dalam sejarah Amerika yang ikut bertarung di arena pilpres AS.
Awal 2019, Harris sempat mencalonkan diri sebagai capres dari Partai Demokrat dengan slogan "Kamala Harris untuk Masyarakat."
Namun, ia mengundurkan diri pada bulan Desember 2019 karena kekurangan dana.
Baca Juga : Rapat Dadakan di Bali, Joe Biden Sebut Tak Mungkin Rudal Jatuh di Polandia Ditembakkan dari Rusia
Kalau Biden terpilih pada pilpres November mendatang, Harris akan menjadi wakil presiden AS perempuan pertama.
Joe Biden menjabat sebagai wapres bersama Presiden Obama dari tahun 2009 hingga 2017.
Presiden Obama mendukung pilihan Biden. “Joe mengambil keputusan tepat," katanya.
Baca Juga : Xi Jinping Tegas ke Biden Soal Taiwan, Garis Batas Pertama yang Tidak Boleh Dilanggar
Ia menambahkan, “Joe punya mitra ideal untuk membantunya mengatasi berbagai tantangan nyata yang dihadapi oleh rakyat Amerika saat ini dan dalam tahun-tahun berikutnya.”
Menanggapi pilihan Biden, dalam situs kampanyenya Trump menyatakan, “Joe Biden bukan seorang moderat."
"Dan dengan Harris sebagai penerus wasiat politiknya, ia menyerahkan kontrol negara kita kepada pihak radikal dan berjanji untuk menaikkan pajak, memotong dana untuk polisi, mematikan kesempatan kerja di bidang energi, membuka perbatasan kita dan memenuhi tuntutan diktator sosialis.”
Baca Juga : Presiden Joe Biden Terkonfirmasi Positif Covid-19
Geraldine Ferraro mendampingi calon presiden Partai Demokrat Walter Mondale dalam pemilihan presiden tahun 1984. Mereka kalah dari pasangan calon presiden dan wakil presiden Partai Republik, Ronald Reagan dan George H.W. Bush.
Lalu ada mantan Gubernur Alaska Sarah Palin, yang dipilih John McCain sebagai pendampingnya dari Partai Republik. Keduanya kalah dari calon presiden dan wakil presiden Partai Demokrat Barack Obama dan Joe Biden.
Kamala Harris dan Biden dijadwalkan akan berbicara di depan publik untuk pertama kalinya pada hari Rabu (12/8/2020).
Sumber: VOA Indonesia