RAKYATKU.COM - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (95) mengungkap rencana mendirikan partai politik baru untuk melawan pemerintah.
Rencana itu diungkapkan beberapa bulan setelah dia mundur sebagai perdana menteri.
Mahathir, pemimpin tertua di dunia sampai pengunduran dirinya pada Februari, pertama kali masuk parlemen sebagai anggota parlemen pada 1964. Dia dua kali menjadi perdana menteri, dengan total seperempat abad.
Baca Juga : Diisi para Teroris, Eks PM Malaysia Masuk Daftar Ekstremis Paling Berbahaya di Dunia
Mahathir belum menyebut nama partai politik barunya. Dia menyebut, parpol tersebut akan mandiri dan memperjuangkan hak-hak mayoritas Muslim di negara itu dan memerangi korupsi.
"Kami akan melawan pihak-pihak yang terlibat dalam penyuapan dan pencurian uang," katanya kepada wartawan pada konferensi pers.
Mahathir mengatakan dia akan menjadi ketua umum parpol tersebut. Partainya tidak akan menjadi bagian dari pemerintah saat ini atau aliansi oposisi tempat dia dulu menjadi anggotanya.
Beberapa anggota parlemen lainnya juga muncul bersama Mahathir pada pengumuman itu.
Mantan perdana menteri itu dulunya adalah anggota partai bernama Bersatu, yang dia dirikan untuk mengikuti pemilu 2018. Tetapi partai itu terpecah ketika pemerintah koalisi Mahathir yang goyah runtuh.
Politisi veteran itu pertama kali menjadi perdana menteri dari tahun 1981 hingga 2003. Kemudian muncul kembali menjelang pemungutan suara dua tahun lalu, untuk menghadapi rezim Najib Razak yang rusak akibat korupsi.
Dia memimpin aliansi oposisi meraih kemenangan mengejutkan dan kembali sebagai perdana menteri.
Tetapi pemerintah runtuh tahun ini di tengah pertikaian sengit mengenai apakah Anwar Ibrahim harus menjadi perdana menteri berikutnya, dan Mahathir mengundurkan diri.
Dia berusaha untuk kembali sebagai perdana menteri tetapi kalah dari Muhyiddin Yassin, yang sekarang memimpin koalisi yang mencakup partai yang dilanda skandal Najib.