Rabu, 05 Agustus 2020 14:33
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Penjabat Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin menerima kunjungan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Makassar, di Ruang Wali Kota Makassar, Rabu (5/8/2020).

 

Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Makassar, Muh Iqbal Samad Suhaeb mengatakan, kunjungan ini dalam rangka hari jadi Pramuka ke-59 Tahun yang diperingati setiap 14 Agustus. Menurutnya, upacara apel besar Hari Pramuka tetap dilaksanakan.

"Apel besar Hari Pramuka tetap diadakan karena harus ada penaikan bendera. Namun dengan jumlah yang terbatas, tidak lebih dari 30 orang. Insyallah kita adakan di Taman Pramuka Sultan Hasanuudin dan Rujab Gubernur Sulsel," kata Iqbal.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Janji Alokasikan Rp1 Miliar Dana Hibah untuk Masjid Al-Markaz

Dia juga mengakui, di tengah pendemi covid-19, seluruh kegiatan Kwarcab Gerakan Pramuka Makassar tertunda. Saat ini, pihaknya hanya fokus pada peningkatan SDM dengan pelatihan pembinaan Pramuka.

 

"Kami juga membentuk Satgas Covid-19 semenjak Maret dari Pramuka Peduli. Tim ini bertugas membantu Tim Gugus juga membantu penyebaran sembako. Kemarin dua kali kita kirim tim ke Bencana Masamba. Nanti kita mau kirim lagi," katanya.

Sementara Prof Rudy menilai, Gerakan Pramuka memiliki sejarah yang turut berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Lahirnya Pramuka di Indonesia turut menyulut berdirinya pergerakan nasional.

Baca Juga : Kebijakan Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP, Pemkot Makassar Akan Intens Pantau

"Jiwa patriotisme anak pramuka itu tidak diraugakan lagi. Saya dulu, kalau sudah pakai baju Pramuka sudah siap ditempatkan dimana saja. Untuk itu, Pramuka sangat dibutuhkan bangsa kita," katanya.

Prof Rudy juga mengapresiasi Kwarcab Gerakan Pramuka Makassar menjadi garda terdepan dalam penekanan covid-19 di Kota Makassar. Ia menjelaskan, saat ini, Perwali Nomor 36 tahun 2020 mulai efektif. Hal itu terlihat pada angka reproduksi efektif (Rt) covid-19 mulai menujukkan penurunan.

"Ini warning bagi kita semua untuk tidak lengah. Kita sudah bisa memasuki new normal, kalau masyarakat kita sudah menjadikan protokol kesehatan covid-19 menjadi kebiasaan. Bukan lagi dilihat aturan," pungkasnya.

Penulis : Yuniastika Datu