Senin, 03 Agustus 2020 13:29
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Padang melaporkan bahwa fasilitasi ekspor buah manggis asal Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meningkat dua kali lipat dibandingkan periode sama tahun 2019.

 

Berdasarkan data dari sistem perkarantinaan, IQFAST periode Januari hingga Juli 2020 tercatat sebanyak 143 kali pengiriman dengan total 475,5 ton dan nilai ekonomi mencapai Rp21,4 miliar. Sementara pada periode Januari sampai dengan Juli tahun 2019 hanya sebanyak 240,9 ton senilai Rp10,8 miliar.

"Kita patut bersyukur di masa yang serba terbatas akibat pandemi, petani manggis Sumbar bisa menggenjot kinerja ekspornya hampir dua kali lipat. Dan ini tentunya menjadi pengungkit kinerja ekspor sektor pertanian secara keseluruhan," kata Kepala Karantina Pertanian Padang, Eka Darnida melalui keterangan tertulisnya, Senin (3/8/2020).

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Menurut catatannya, hanya ada satu tujuan negara ekspor di sepanjang masa pandemi yakni China. Sementara di tahun sebelumnya ada tiga negara yang menjadi pasar produk pertanian asal sub sektor hortikultura di wilayah kerjanya ini.

 

"Selain China, tahun lalu ada Malaysia dan Singapura. Semoga dengan dibukanya pembatasan secara bertahap, maka moda transportasi tersedia kembali sehingga pengiriman manggis ke negara lainnya terlayani," jelasnya.

Untuk mempercepat proses bisnis, Karantina Pertanian Padang juga menyiapkan layanan inline inspection atau pemeriksaan dan tindakan karantina dilakukan di gudang pemilik. Saat ini terhitung ada lima eksportir manggis, yakni PT BA, PT AFA, PT BAS, PT SHB, dan PT EBS.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Sinergitas dan Kinerja Ekspor

Pemerintah Provinsi Sumbar fokus pada pembangunan pertanian berbasis kawasan yang berorientasi pada kearifan lokal dan ekspor. Berdasarkan catatan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sumbar telah menyiapkan perluasan lahan untuk kebun manggis dari 8.000 hektar (ha) dan terus ditambah hingga 10.000 ha untuk mencapai target produksi minimal 80.000-100.000 ton per tahun.

Tidak hanya itu, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura juga memberikan bibit unggul sebanyak 100.000 batang untuk lahan seluas 1.000 ha.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Masih dari data Pemprov Sumbar saat ini petani manggis tersebar di beberapa sentra masing-masing di Kabupaten Lima Puluh Kota, Pesisir Selatan, dan Padang Pariaman.

Sinergisitas yang dibangun antara instansi terkait, eksportir dan petani menjadikan produktivitas, mutu dan harga manggis dapat terjaga dengan baik.

"Semangat yang sama untuk menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas manggis Sumbar di pasar ekspor," kata Emli Wazir, PT EBS selaku eksportir.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

Pacu Ekspor, Sukseskan Gratieks

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengapresiasi peningkatan ekspor manggis asal Sumbar. Hal ini sejalan dengan semangat yang digelorakan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) melalui Gerakan Tigakali Lipat Ekspor (Gratieks) Produk Pertanian.

Ke depan, Jamil berharap manggis tidak saja diekspor dalam bentuk segar namun juga dalam bentuk jadi atau minimal setengah jadi. "Bisa dalam bentuk ekstrak atau apa yang disuka pasar ekspor agar nilai tambah juga kita dapat," tutupnya.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

 

TAG

BERITA TERKAIT