RAKYATKU.COM - Pasukan keamanan Arab Saudi menangkap 244 jemaah ilegal pada hari pertama pelaksanaan ibadah haji 2020, Rabu (29/7/2020).
Pihak keamanan ibadah haji memang bersiaga sejak jauh hari. Melakukan penjagaan ketat, baik di dalam maupun sekitar tempat-tempat suci yang akan digunakan untuk ibadah.
Selain itu, juga telah ada peringatan kepada masyarakat maupun orang asing untuk tidak memasuki tempat-tempat suci selama berlangsungnya ibadah haji.
Baca Juga : 188 Ribu Lebih Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Air
Pandemi Covid-19 mengubah beberapa hal dalam proses ibadah haji tahun ini. Arab Saudi membatasi jumlah jemaah secara drastis.
Tahun lalu, 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia diizinkan Arab Saudi, tetapi khusus tahun ini pemerintah dibatasi menjadi hanya maksimal 1.000 orang demi menghindari kerumunan.
"Para petugas keamanan telah menciptakan penjagaan keamanan yang ketat di dalam dan sekitar situs-situs suci untuk menegakkan peraturan ini dan menangkap para pelanggar," kata seorang juru bicara keamanan ibadah haji dikutip Arab News, Kamis (30/7/2020),
Baca Juga : Berikan Rasa Aman dan Nyaman Kepulangan Jamaah Haji, Polres Wajo Lakukan Pengawalan dan Pengamanan
Sekitar 1.000 jamaah haji telah mulai pelaksanakan perjalanan spiritual mereka. Pada hari pertama, Rabu (29/7/2020), mereka berkumpul di Lembah Mina di luar Makkah.
Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan bahwa mereka sangat membatasi jumlah peziarah tahun ini. Prioritas mereka adalah menjaga ibadah haji tetap steril.
Pemerintah Arab Saudi juga menerapkan teknologi canggih di situs paling suci Islam, Ka'bah. Dikutip dari The Washington Post, Amr Al-Maddah, kepala perencana di Kementerian Haji, menyebut teknologi terbaru ke dalam ziarah seperti pemindai panas dan kartu identitas elektronik akan digunakan tahun ini.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Lepas 241 Jemaah Calon Haji
"Saat ini, teknologi adalah kuda hitam kami untuk mengembangkan seluruh perjalanan haji," kata al-Maddah, seorang insinyur elektronik.
"Kami mengambil setiap langkah yang mungkin untuk memastikan bahwa haji ini akan berakhir dengan nol kasus COVID-19 dan juga dengan nol kematian dalam jumlah total haji kami."