Selasa, 14 Juli 2020 14:02
Presiden RI, Joko Widodo
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Kekurangtegasan pemerintah membuat prediksi puncak corona meleset. Awalnya disebut akan mencapai puncaknya pada Juni 2020.

 

Hingga Juli ini, kurvanya bukannya menurun. Justru tambah meroket. Nyaris tak terkendali. Kasus baru di atas 1000 pasien per hari. 

Presiden Joko Widodo memprediksi puncak kasus Covid-19 di Indonesia terjadi pada Agustus hingga September mendatang. Perkiraan tersebut mengacu pada jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 yang saat ini terus melonjak.

"Kalau melihat angka-angka memang perkiraan puncaknya Agustus-September, perkiraan terakhir yang saya terima," ujar Jokowi, Senin (13/7/2020).

 

Pada Senin (13/7/2020), pemerintah mengumumkan total kasus positif mencapai 76.981. Dari jumlah itu, baru 36.689 yang sembuh. Sementara korban meninggal 3.656 orang.

Jokowi mengatakan, prediksi puncak Covid-19 bisa berubah jika gagal dikendalikan. Untuk itu, ia mendorong para menteri untuk bekerja lebih keras.

"Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Puncak kasus covid-19 di Indonesia sebelumnya diprediksi Badan Intelijen Negara (BIN) terjadi akhir Juni hingga Juli. Pada akhir Juli nanti kasusnya diprediksi mencapai 100 ribu.

Sebelumnya Jokowi sendiri sempat mengungkapkan bahwa puncak Covid-19 terjadi pada Mei dan melandai di Juli. Ia saat itu mendorong agar grafik kasus Covid-19 segera melandai pada Mei.

TAG

BERITA TERKAIT