Kamis, 02 Juli 2020 13:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Langkah berani diambil Bupati Lombok Tengah, Moh Suhaili Fadhil Thohir. Dia mewajibkan ASN muslimah untuk mengenakan cadar. Ada apa?

 

"Tak ada kaitannya dengan radikalisme, over fanatisme. Tidak ada kaitannya," tegas Suhaili seperti dikutip dari Kompas.com.

Kebijakan yang disampaikan secara lisan itu menimbulkan pro kontra. Namun, Suhaili punya alasan tersendiri. Ide itu muncul dari keluhan ASN yang tidak nyaman mengenakan masker.

Masih banyak ASN yang tidak memakai masker di saat pandemi Covid-19. Terutama ketika senam bersama di halaman kantor bupati pada 19 Juni lalu.

 

Di situ, Suhaili tiba-tiba punya ide agar ASN muslimah memakai cadar sebagai pengganti masker.

"Saya sampaikan itu secara spontan karena tiap Jumat ada olahraga bersama ada yang tidak pakai masker karena khawatir kehabisan oksigen lantaran mulut dan hidung tertutup. Tapi kan di saat Covid ini kita butuh pelindung. Jadi ya sudah pakai cadar saja melindungi mulut dan hidung kan. Untuk ASN muslimah, yang lain ya tetap pakai masker," katanya. 

Kewajiban cadar hanya berlaku untuk yang ASN muslimah. Sementara yang non-muslim dan laki-laki tetap mengenakan masker. 

"Cadar itu kan bagian bawahnya terbuka tidak perlu diikat, jadi udara bisa masuk, agak meringankan yang sulit bernapas," katanya. 

Tidak menutup kemungkinan cadarisasi juga bisa diterapkan di masyarakat luas. Suhaili mengatakan, tidak ada payung hukum seperti surat keputusan, instruksi bupati, atau perintah secara tertulis soal gerakan cadarisasi. 

Semua disampaikan secara lisan hanya untuk kegiatan senam Jumat pagi. Namun, karena respons ASN cukup positif, maka akan dilakukan setiap hari kerja, bukan hanya hari Jumat saja. 

Beberapa ASN mengaku memberi efek positif. Selama ini beberapa di antaranya menggunakan pakaian yang ketat. Memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh. Setelah memakai cadar, mereka risih untuk mengenakan pakaian ketat untuk menghindari cibiran masyarakat.

"Kalau orang luar melihatnya kan agak riskan, dianggap tidak pantas pakai cadar tapi pakaiannya ketat," kata Yayuh, salah seorang ASN muslimah.

TAG

BERITA TERKAIT