Jumat, 19 Juni 2020 13:34
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Pakar Virologi Universitas Udayana Bali, Ngurah Mahardika, menyatakan, virus corona yang masuk ke Indonesia, telah bermutasi dan tidak seganas seperti di Wuhan, China. Dia menyatakan, mutasi tersebut telah menghasilkan dua turunan virus yaitu Clade GH dan Clade LO.

 

"Jadi hanya dua turunan dari enam atau delapan clade yang ada di dunia, dua sudah diidentifikasi di Indonesia," kata Mahardika.

Dia juga memastikan dua virus baru tersebut belum bermutasi. Mutasi bisa terjadi jika virus masuk ke dalam tubuh manusia dan menular ke orang lain.

Mahardika menjelaskan, virus masuk ke Indonesia memiliki perbedaan dengan virus aslinya yang muncul di Wuhan namun tidak terlalu signifikan. Karakternya juga tidak lebih ganas karena perubahan tidak terjadi pada receptor binding site.

 

"Kalau berubah pada binding site, bisa jadi virus itu lebih ganas kemudian antibodi nanti tidak berperan dan sebagainya, vaksin mungkin kehilangan khasiatnya kalau dipakai di Indonesia," kata dia.

Karena turunan di Indonesia tidak ganas, Mahardika menyatakan virus tersebut tidaklah unik. Sehingga bisa dilawan dengan bibit vaksin dari mana saja.

"Virus Indonesia tidak unik, sehingga bibit vaksin dari manapun di dunia akan berkhasiat di Indonesia, ini data sementara," kata dia.

Mahardika berharap segera ada kajian dari para peneliti mengenai model virus corona di Indonesia. Ini untuk melihat apakah virus bermutasi menjadi lebih ganas atau sebaliknya.

Dia juga menyarankan agar pemerintah mendukung proses pengkajian virus corona dengan menyiapkan fasilitas riset dan produksi vaksin kelas dunia.

"Untuk masyarakat, kita punya kewajiban agar virus tidak punya peluang bermutasi atau berubah dengan cara menerapkan protokol aman Covid-19," ucap dia.

Sumber: Liputan6.com

TAG

BERITA TERKAIT