Senin, 15 Juni 2020 19:44
Kapolres Barru, AKBP Welly Abdillah, melanjutkan kunjungannya ke desa-desa dan kelurahan di Kabupaten Barru.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, BARRU - Kapolres Barru, AKBP Welly Abdillah, melanjutkan kunjungannya ke desa-desa dan kelurahan di Kabupaten Barru.

 

Ia hadir di tengah-tengah masyarakat memberikan edukasi terkait Kamtibmas. Perwira dua bunga itu menjelaskan kepada masyarakat bahwa ada tiga faktor umum timbulnya kejahatan yakni, ada niat, ada kesempatan, serta ada kesesuaian dengan target.

Khusus pada faktor kesesuaian dengan target, kata Welly, pelaku kejahatan biasanya tiba-tiba mengincar calon korban jika terlalu menarik perhatian pelaku. Meskipun awalnya tidak ada niat. 

Sebagai contoh, orang yang berjalan membawa uang banyak sendirian tanpa pengawalan, ataupun perempuan yang kerap jalan malam. Hal-hal tersebutlah yang perlu dihindari.

 

Kapolres meminta agar warga desa atau kelurahan hendaknya selalu waspada dan meningkatkan keamanan. Kapolres mendorong Pemerintah Desa-Kelurahan agar mengaktifkan Siskamling, sebab keamanan bukan hanya tanggung jawab Polisi dan TNI, tetapi juga diharapkan peran serta seluruh stake holder, demi mengurangi kejahatan.

"Barru itu dikenal sebagai daerah yang aman. Nah, di sinilah sebenarnya letak kerawanannya. Masyarakat biasanya lalai dan tidak lagi waspada dengan kejahatan. Padahal kejahatan bisa terjadi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, kita sendirilah sebenarnya yang menentukan langkah-langkah keamanan agar tidak menjadi target kejahatan," katanya dihadapan warga Desa Siawung dan Kelurahan Mangempang, Kecamatan Barru, Senin (15/6/2020).

Lebih lanjut, dalam kesempatan yang sama, Welly juga mengingatkan warga agar selalu taat pada protokol kesehatan Covid-19, dalam menyambut era tatanan kehidupan baru atau new normal. Jika ada aktivitas yang dilakukan di luar rumah hendaknya menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak agar tidak terjadi penularan Covid-19. 

Dalam menyambut era new normal di Kabupaten Barru, kata dia, salah satu kebijakan yang telah diambil pemerintah adalah pelonggaran aktifitas beribadah secara berjamaah di rumah-rumah ibadah.

"Jadi kemarin itu rumah ibadah seperti masjid bukan ditutup, melainkan hanya dibatasi jumlah jemaahnya. Biar apa? Biar tidak ada yang berkerumun dalam beribadah. Itu dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 yang telah ditentukan. Kalau masyarakat mampu tetap taat menjalankan protokol Covid-19, maka pelonggaran-pelonggaran aktifitas lain bisa dilakukan secara bertahap," ungkapnya.

Sebagai penutup dalam silaturahminya dengan warga desa-kelurahan, Welly tidak lupa mengajak masyarakat agar tetap menjaga keamanan jelang Pilkada 2020. Ia meminta masyarakat agar tidak bersikap fanatisme yang bisa menimbulkan hoaks. Jika ada yang menyebarkan berita berita bohong akan berurusan dengan hukum. Sebab pembuat dan penyebar berita hoaks bisa dipidana.

Ia menyarankan agar masyarakat selalu mencari kebenaran sebuah berita atau kabar dengan melakukan cek fakta di internet. Perbanyak referensi sebelum menyebarkan sebuah kabar.

Selain itu, money politics menjadi fokus pembahasan dalam pemaparannya terkait Pilkada. Kapolres menyerukan agar masyarakat tidak terpancing untuk melakukan money politics, seperti memberi dan menerima uang untuk dukungan Paslon. Sebab ada ancaman hukuman yang menanti jika berurusan dengan money politics. Petugas akan berkeliling memantau masyarakat pada saat tahapan Pilkada berlangsung.

"Mari kita wujudkan Pilkada yang aman dan damai. Pilih pemimpin sesuai nurani. Sebab semuanya akan kembali pada si pemilih itu sendiri. Bagaimana cara memilih pemimpin, baca syaratnya di google. Bisa dicari di situ. Kalau semua syarat sudah sesuai, barulah kita menentukan pilihan, agar tidak salah pilih kemudian," bebernya.

TAG

BERITA TERKAIT