Minggu, 14 Juni 2020 09:51
Getty Images
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, BEIJING - China telah memicu kekhawatiran akan adanya gelombang kedua virus corona, setelah terjadi lonjakan infeksi di ibu kota Beijing.

 

Kota ini telah dikunci ketat setelah 45 orang dinyatakan positif dari 517 yang diuji di pasar Xinfadi.

Turis telah dilarang, dan lockdown dilakukan di 11 lingkungan di dekat pasar Xinfadi. Menurut laporan BBC, pemerintah Beijing akan melakukan tes massal pada 10.000 staf pasar.

Pihak berwenang di China juga mencari orang yang baru-baru ini mengunjungi pasar tersebut untuk diuji.

 

The Sun melaporkan bahwa Chu Junwei, seorang pejabat distrik Fengtai di barat daya Beijing, mengatakan kepada anggota masyarakat bahwa daerah itu dalam "mode darurat masa perang".

Pejabat China telah menangguhkan semua acara olahraga di ibukota, sementara pasar Xinfadi ditutup pada Sabtu pagi.

Sementara itu, rencana untuk membuka kembali sekolah-sekolah di kota pada hari Senin telah dibatalkan karena kekhawatiran akan penyebaran virus.

Wabah virus corona diyakini pertama kali muncul di Wuhan, 1.172km dari Beijing.

China dituduh berbohong tentang tingkat keparahan kasus virus corona, di mana beberapa ahli khawatir jumlah kasus mungkin empat kali lebih tinggi dari angka resmi yang dilaporkan.

Penelitian oleh para akademisi di sekolah kesehatan masyarakat Universitas Hong Kong menyatakan pada bulan April bahwa 232.000 orang mungkin telah terinfeksi oleh gelombang pertama Covid-19 di daratan China.

TAG

BERITA TERKAIT