Minggu, 07 Juni 2020 14:56
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Produsen wine Prancis akan mengubah produk yang tidak terjual selama dua pandemi virus corona (Covid-19) menjadi hand sanitiser dan etanol.

 

Penjualan dan ekspor wine Prancis terutama ke Amerika Serikat jatuh pada puncak krisis virus corona. Hal itu menjadikan jutaan liter anggur tidak terjual.

"33 penyuling berlisensi akan mengumpulkan wine dan menyaringnya," kata Didier Josso, Head of The Wine Branch France AgriMer, agensi pertanian, dikutip Channelnewsasia.com, Minggu (7/6/2020).

Alkohol yang dihasilkan dari penyulingan secara khusus disediakan untuk industri farmasi dan kosmetik serta produksi hand sanitiser juga etanol.

 

"Wine yang disuling tidak akan digunakan untuk membuat spirits," ujar Josso. "Mungkin akan ada kebutuhan untuk persediaan etanol juga, tetapi volumenya akan kurang signifikan dibanding untuk anggur".

Setiap pembuat wine memiliki waktu hingga 19 Juni untuk menunjukkan jumlah anggur yang ingin dia saring. 

Sebagai imbalannya, mereka akan menerima €78 (US$ 90) per liter jika anggur bersertifikasi sebagai milik suatu wilayah dan €58 jika tidak bersertifikasi.

Dana publik Eropa akan membiayai distilasi 200 juta liter wine Prancis, setelah Uni Eropa memberi lampu hijau. Para ahli mengatakan, penyulingan membutuhkan 300 juta liter wine.

Negara-negara penghasil wine utama, seperti Spanyol dan Italia, telah mengambil langkah-langkah serupa untuk mengatur kelebihan produksi, serta penghancuran luar biasa buah anggur muda.

Pandemi Covid-19 telah menambah kesengsaraan industri wine Prancis, yang telah mengalami kemunduran tahun lalu dengan penurunan ekspor ke AS ketika memberlakukan sanksi tarif.

TAG

BERITA TERKAIT