Selasa, 26 Mei 2020 22:10
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Pesawat Pakistan Airlines jatuh pada upaya pendaratan kedua. Sebelumnya, pilot mengabaikan tiga peringatan ATC alias menara kontrol.

 

Pesawat PK-8303 itu jatuh pada Jumat (22/5/2020) di permukiman warga di Karachi, Pakistan. Sebanyak 97 orang tewas. Dua penumpang secara ajaib selamat dari kecelakaan.

Pesawat jenis Airbus A-320 itu terbang dari Lahore ke Karachi. Jelang mendarat, sekitar 15 mil dari Bandara Jinnah, pesawat masih terbang di ketinggian 10.000 kaki di atas permukaan tanah.

Air Traffic Control (ATC) mengeluarkan peringatan pertama agar pilot menurunkan ketinggian pesawat ke 7.000 kaki.

 

Alih-alih menurunkan ketinggian, pilot menjawab dengan mengatakan bahwa dia puas. Ketika hanya 10 mil laut yang tersisa sampai bandara, pesawat itu berada di ketinggian 7.000 kaki. Seharusnya sudah di posisi 3.000 kaki.

ATC mengeluarkan peringatan kedua kepada pilot untuk menurunkan ketinggian pesawat. Namun, pilot menanggapi lagi dengan menyatakan bahwa dia puas dan akan menangani situasi. Pilot juga mengatakan dia siap untuk mendarat.

Geo News yang mengutip ATC melaporkan, pesawat itu memiliki bahan bakar yang cukup untuk terbang selama dua jam dan 34 menit. Sementara total waktu terbangnya tercatat satu jam dan 33 menit.

Penyelidik Pakistan berusaha mencari tahu apakah kecelakaan itu disebabkan oleh kesalahan pilot atau kesalahan teknis.

Menurut sebuah laporan yang disiapkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil (CAA) negara itu, mesin pesawat telah menggores landasan pacu tiga kali pada upaya pertama pilot untuk mendarat. Itu menyebabkan gesekan dan percikan api.

Ketika pesawat itu menabrak tanah pada upaya pendaratan pertama yang gagal, tangki oli dan pompa bahan bakar mesin mungkin telah rusak dan mulai bocor.

"Kondisi itu menghambat pilot mencapai dorongan dan kecepatan yang diperlukan untuk menaikkan pesawat ke tempat yang aman," kata laporan itu.

Pilot membuat keputusan sendiri untuk berkeliling setelah ia gagal mendarat pertama kali. 

"Pilot diarahkan oleh pengawas lalu lintas udara untuk membawa pesawat ke 3.000 kaki, tetapi ia hanya berhasil 1.800," kata laporan itu.

Para ahli mengatakan bahwa kegagalan untuk mencapai ketinggian yang diarahkan menunjukkan bahwa mesin tidak merespons. Pesawat, setelah itu, miring dan jatuh tiba-tiba.

Penerbangan itu jatuh di area Taman Jinnah dekat Model Colony di Malir pada Jumat sore. Beberapa menit sebelum mendarat di Bandara Internasional Jinnah Karachi. 

TAG

BERITA TERKAIT