RAKYATKU.COM--Spanyol mencatatkan jumlah korban meninggal harian tertinggi. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 832 orang kehilangan nyawa akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Jumlah harian itu terhitung selama Sabtu (28/3/2020), yang menjadikan Negeri "Matador" memiliki total 5.812 korban meninggal. Spanyol menjadi negara kedua dengan jumlah kematian terbanyak akibat wabah virus corona, di bawah Italia yang mencatatkan 9.134 korban.
Sementara itu, untuk jumlah kasusnya, Worldometers menunjukkan angka 72.248, terbanyak keempat di dunia dan tertinggi kedua di Eropa.
Dalam 24 jam terakhir, ada 6.529 tambahan kasus infeksi virus corona, di negara pimpinan Pedro Sanchez itu. Meski demikian, AFP mengabarkan peningkatan kasus baru mulai melambat, dan pejabat setempat mengatakan epidemi tampaknya mendekati puncaknya di Spanyol, seperti dikutip dari Kompas.com.
Madrid menjadi wilayah dengan dampak terparah, yakni 2.757 kematian dan 21.520 kasus. Rumah sakit dan kamar mayat pun kewalahan mengatasi peningkatan ini.
Pemerintah daerah kemudian turun tangan untuk membuka kamar mayat tambahan kedua di sebuah gedung umum yang tidak digunakan di dekat bandara. Sebelumnya, kamar mayat tambahan pertama dibuat di taman ice skating, pusat perbelanjaan Palacio di Hielo (Ice Palace).
Pemerintah juga telah mengizinkan keterlibatan tentara dalam pengumpulan dan pengangkutan mayat selama keadaan darurat, mengingat petugas medis sudah kewalahan.
Angka-angka peningkatan kasus dan korban ini, muncul di minggu kedua Spanyol menerapkan lockdown, yang berlaku sampai 11 April mendatang.
Spanyol menerima pengiriman 1,2 juta masker dari China, untuk petugas kesehatan dan yang bekerja di sektor transportasi. Pengiriman yang tiba di bandara Barajas Madrid ini, terdiri dari 387.000 masker bedah untuk petugas medis. Juga, 75.000 masker untuk pasukan keamanan. Kemudian, 725.000 masker didistribusikan untuk pekerja di sektor transportasi; mulai dari pengemudi bus, staf pelabuhan, bandara, dan para pekerja di layanan pos. (*)