Rabu, 25 Maret 2020 12:58
Foto: Shutterstock
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Ketika negara-negara di seluruh dunia berjuang untuk menahan penyebaran virus corona, ada satu kelompok menggunakan pandemi ini untuk keuntungannya.

 

Pemimpin ISIS telah memberi tahu para pengikut mereka bahwa virus tidak akan mempengaruhi mereka jika mereka berpartisipasi dalam 'jihad' atau 'perang suci' melawan Barat.

Dalam sebuah artikel propaganda yang diterbitkan minggu lalu, para ekstrimis Islam mengklaim bahwa ketakutan terhadap virus corona akan terbukti lebih menghancurkan di barat daripada virus itu sendiri.

"Dunia barat di ambang bencana ekonomi utama karena telah membatasi mobilitas, pasar runtuh dan kehidupan publik terhenti," kata kelompok itu, menurut peneliti Inggris Aymenn Jawad Al-Tamimi.

 

"Kami meminta Tuhan meningkatkan siksaan mereka dan menyelamatkan orang-orang percaya dari mereka."

"Jika virus itu menyebar ke penjara dan pusat penahanan, orang Kurdi juga harus menunda misi mereka sebagai agen yang bertanggung jawab untuk mengelola beberapa penjara," kata Clarke.

Sekitar 20.000 tersangka pejuang ISIS saat ini dipenjara di Irak. Jika kelompok teroris mengambil keuntungan dari musuhnya yang terganggu oleh coronavirus, mereka bisa membebaskan para tahanan ini dan berpotensi membangun kekuatannya di wilayah itu sekali lagi.

"IS melihat pandemi sebagai peluang dan ingin menggunakannya untuk dirinya sendiri," kata Al-Tamimi, dikutip Daily Star.

ISIS telah kehilangan sebagian besar wilayahnya di Timur Tengah selama beberapa tahun, dan kekhalifahan mereka dinyatakan dikalahkan pada 2019.

TAG

BERITA TERKAIT