RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Beberapa hari sebelum dia dikonfirmasi sebagai penderita Covid-19, Hamdan Hashmuddin mulai kesulitan bernapas.
Hamdan mengatakan, itu dimulai dengan demam, diikuti oleh batuk kering dan sesak napas.
Saat itu, pria berusia 31 tahun itu mengatakan dia masih menunggu hasil tes dan tidak yakin dengan statusnya.
“Saya memutuskan untuk mengikuti tes setelah orang tua saya dinyatakan positif untuk Covid-19," katanya dalam sebuah wawancara video, dikutip The Star.
"Ayah saya berhubungan dekat dengan pasien Covid-19 di sebuah perusahaan yang terkait dengan pemerintah pada akhir Februari."
Hamdan mengatakan setelah orang tuanya ditemukan positif, penderitaan untuk keluarganya dimulai.
“Gejala virus perlahan muncul. Pada waktu itu, saya lebih suka tidur daripada bangun karena demam tinggi."
"Ketika saya tahu bahwa saya positif, saya sudah sangat kesakitan dan berjuang untuk bernapas," tambahnya.
Dan, perjalanannya ke Rumah Sakit Tuanku Ja'afar di Seremban dari rumahnya di Nilai adalah pengalaman yang mengerikan.
“Saya sangat kesakitan di dalam ambulans, yang sedang bepergian pada jam-jam sibuk."
"Ketika saya tahu saya telah dites positif, saya sudah merasakan sakit yang luar biasa," kata Hamdan ketika berada di Rumah Sakit Rembau, Negri Sembilan.
"Saya juga sakit mobil selama perjalanan," katanya, seraya menambahkan bahwa dokter yang menemaninya dan sopir sama-sama mengenakan perlengkapan pelindung pribadi."
Hamdan mengatakan bahwa tidak seperti dia, orang tuanya tidak menunjukkan gejala selama mereka tinggal di rumah sakit.
"Saya ingin orang tahu bahwa dengan mengisolasi diri, mereka tidak hanya membantu diri sendiri tetapi orang lain juga."
"Ini adalah penyakit serius. Bagi mereka yang tidak menunjukkan gejala, mereka tidak akan tahu tentang status mereka kecuali mereka diuji,” katanya, seraya menambahkan bahwa orang harus sadar bahwa mereka dapat menularkan virus kepada orang lain walaupun tidak memiliki gejala.
Ketika ditanya bagaimana perasaannya selama tinggal di rumah sakit, Hamdan mengatakan dia takut dan kesepian.
“Pada satu titik, saya pikir saya akan mati. Saya berada di ruang isolasi. Orang tua saya ada di sebelah, tetapi mereka tidak dapat melihat saya,” tambah Hamdan.
Sekarang, dia berkata dia merasa positif setelah melewati badai.
“Saya tidak lagi kesakitan tetapi hanya batuk ringan. Perasaan bisa bernapas dengan normal itu hebat. Saya tidak bisa melakukan itu sama sekali minggu lalu,” katanya.
Dia sekarang memulihkan diri di Rumah Sakit Rembau setelah dipindahkan ke sana pada 15 Maret. Dia akan dipulangkan setelah memperoleh dua tes negatif.
Tes pertama Hamdan menunjukkan negatif, dan ia sekarang menunggu hasil tes kedua.