Kamis, 19 Maret 2020 18:39
Ilustrasi
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Pada jam 9 malam, sepulang dari bar, George Kotini Hezron berjalan terhuyung-huyung. Dia dihadang segerombolan orang.

 

Orang-orang itu mencurigainya telah terinfeksi virus corona. Mereka berdebat. Tak lama kemudian, dia dipukuli dan dilempari batu.

Di tengah ketidakberdayaannya, para penyerang melarikan diri.

Hezron dilarikan ke Rumah Sakit Msambweni Subcounty di Kenya. Dia meninggal di sana karena luka-lukanya. 

 

Insiden itu terjadi desa Msambweni di Kabupaten Kwale, pada Rabu malam (18/03/2020).

Penduduk mencurigainya memiliki virus dan memutuskan untuk menghabisinya.

Komandan polisi Kwale, Joseph Nthenge mengatakan, tidak diketahui apakah korban benar-benar memiliki virus atau tidak.

"Seseorang melaporkan bahwa para penyerang melihat pria itu terhuyung-huyung. Mereka mendekatinya, memulai pertengkaran dan memukulinya," kata pada surat kabar Kenya  The Star.
 
"Kotini bertemu sekelompok pemuda dan terjadi pertengkaran ketika para pemuda mengambil keuntungan dari kemabukannya, dan mulai menuduhnya menderita coronavirus."

Sejauh ini belum ada penangkapan dan penyelidikan masih dilakukan.

Kementerian kesehatan Kenya sejauh ini telah mengkonfirmasi tujuh kasus coronavirus di negara itu.

Afrika Timur telah memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat pada orang asing, sekolah tertutup dan perguruan tinggi serta melarang pertemuan publik.

TAG

BERITA TERKAIT