Rabu, 18 Maret 2020 14:03
Ilustrasi.
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, BARRU - Kasus gantung diri marak di Kabupaten Barru. Bahkan, telah terjadi tiga kasus dalam sepekan terakhir.

 

Sebelumnya pada 12 Maret 2020, seorang wanita, YM (50), warga Desa Mattirowalie, Kecamatan Tanate Riaja, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kandang ayam. Ia diduga depresi, karena cucunya pamit pulang ke Makassar.

Berselang dua hari, kasus serupa terjadi di Kampung Bottoe, Kecamatan Tanete Rilau. Pria EYT (39) ditemukan tergantung tali nilon di dalam rumah oleh saudaranya sendiri. Dia diduga depresi sebab, ditinggal istri pulang kampung.

Sementara kasus terbaru, terjadi Desa Mattirowalie, Kecamatan Tanete Riaja. Tidak jauh dari TKP kasus pertama, rumah YBS. Pria RM (83) mengakhiri hidup di teras rumah panggung miliknya.

 

Dia diduga depresi lantaran sering mengalami sakit pada perut dan kakinya, yang tak kunjung sembuh.

Istrinya, YM bilang, malam sebelum RM gantung diri, dia masih menonton TV bersama suaminya itu.

Namun YM tidur duluan karena ngantuk. Setelah pagi hari, YM terbangun dan buka pintu depan. Terlihatlah korban dalam keadaan tergantung dan sudah meninggal dunia.

Kapolres Barru, AKBP Welly Abdillah melalui Kasubbag Humasnya, AKP Sainuddin mengatakan, berdasarkan keterangan dari istri korban, bahwa pihak keluarga sudah menerima kematiannya.

"Keluarganya juga tidak menyalahkan dan menuntut siapapun," tuturnya, Rabu (18/3/2020).

TAG

BERITA TERKAIT