Kamis, 12 Maret 2020 16:02
Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) pun membuat sebuah terobosan dengan memproduksi sendiri cairan hand sanitizer.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM , MAKASSAR - Hand sanitizer dan masker di Kota Makassar saat ini mengalami kelangkaan. Masyarakat sangat sulit mendapatkannya setelah merebaknya virus corona sampai di Indonesia.

 

Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) pun membuat sebuah terobosan dengan memproduksi sendiri cairan hand sanitizer. Diproduksi oleh FTI UMI di laboratoriumnya sendiri.

Kepala laboratorium FTI UMI, Dr Ir Rismawati Rasyid mengatakan, bahan pembuatan cairan hand sanitizer dari alkohol yang dicampur dengan lidah buaya. Lidah buaya tersebut diperas lalu dicampurkan dengan alkohol.

"Jadi manfaat dari lidah buaya itu sendiri untuk perawatan kulit, sementara alkohol yang digunakan adalah alkohol 70 persen, dan itu yang membunuh kuman, semacam antiseptik, esensialnya itu sebagai pewangi," kata Dr Ir Rismawati Rasyid, Kamis (12/3/2020).

 

Dia melanjutkan, sehingga dengan itu bisa menghasilkan hand sanitizer yang aman bagi kulit juga bisa membunuh kuman. Menurutnya, pembuatan hand sanitizer tersebut didapatkan dari berbagai literatur.

"Dari situ kita dapatkan bahwa sebenarnya ada beberapa cara menghasilkan hand sanitizer, yang menggunakan bahan kimia bagi orang awam susah mendapatkan dan agak mahal sehingga kita mencari bahan yang ada di sekitar kita," paparnya.

Menurutnya, dengan ini masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan cairan hand sanitizer dengan membuat sendiri. Apalagi saat ini hand sanitizer sangat sulit didapatkan dan harga yang mahal.

"Upayakan beli sendiri, misalnya kita sudah bisa beli alkohol 70 persen di toko bahan kimia kemudian ada jel lidah buaya, maka itu langsung bisa dibikin di rumah, itu tujuan kita karena saat ini langkah," jelasnya.

Sementara untuk hand sanitizer yang diproduksi oleh FTI UMI di laboratoriumnya saat ini, hanya bisa disebar di dalam kampus seperti di Rektorat dan sekitar Fakultas Teknik Industri.

"Karena kalau kita bawa keluar di masyarakat kita masih harus mengurus izinnya dulu di BPOM, dan itu tidak cepat, sementara saat ini masyarakat membutuhkan cairan hand sanitizer tersebut yang saat ini langka," tutupnya. 

TAG

BERITA TERKAIT