Selasa, 10 Maret 2020 22:43
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Perusahaan-perusahaan di Cina diduga mencoba memalsukan kondisi pemulihan dari wabah Covid-19. Caranya dengan menyalakan lampu kantor, tetapi tidak ada pekerja. 

 

Menurut Nikkei Asian Review, pabrik-pabrik dan kantor-kantor di daerah yang kurang terkena dampak didorong untuk kembali bekerja dengan diberi target konkret oleh pemerintah, dikutip dari World of Buzz, Selasa (10/3/2020).

Namun, ditekan untuk memenuhi kuota yang mustahil telah memaksa mereka untuk membuat statistik palsu.

Perusahaan-perusahaan ini membiarkan lampu dan AC menyala sepanjang hari meskipun kantor mereka kosong. Juga menyalakan peralatan, memalsukan daftar nama staf dan bahkan melatih pekerja pabrik untuk menipu inspektur.

 

Ini karena data konsumsi listrik telah secara teratur digunakan sebagai metrik untuk tingkat back-to-business ketika melaporkan ke Beijing dan masyarakat.

Provinsi Zhejiang telah dipuji sebagai contoh utama pemulihan industri China dari Covid-19, dengan tingkat pengembalian lebih dari 90%.

Namun, seorang pejabat distrik di Hangzhou, ibukota provinsi mengatakan bahwa mulai Sabtu (7 Maret), pabrik-pabrik diperintahkan untuk meninggalkan peralatan, komputer, dan pendingin udara. Ini karena banyak perusahaan lebih suka membuang sedikit uang untuk listrik daripada berurusan dengan pejabat lokal.

Dalam beberapa kasus, alih-alih memberikan perusahaan target untuk dipenuhi, pemerintah akan menetapkan kuota kepada pejabat distrik, yang bertanggung jawab untuk memenuhi mereka. 

Para pejabat kemudian akan secara teratur mengunjungi perusahaan, mendesak mereka untuk melanjutkan produksi. Tekanan ini kemungkinan merupakan motivasi di balik perusahaan beralih pada mesin.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan di Wenzhou mengatakan telah menerima target konsumsi daya yang ditetapkan yaitu dua kali lipat kuota sebelum wabah. Sudah menjalankan AC sepanjang hari untuk memenuhi tujuan.

TAG

BERITA TERKAIT