RAKYATKU.COM - Sedikitnya 32 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam sebuah serangan di ibukota Afghanistan, Jumat (06/03/2020).
Menurut laporan, dua orang bersenjata melepaskan tembakan dalam sebuah acara yang dihadiri oleh para pemimpin politik terkemuka.
Setelah melepaskan tembakan, kedua pria bersenjata itu bersembunyi di sebuah gedung apartemen yang setengah jadi. Mereka kemudian berhadapan dengan pasukan keamanan selama lima jam. Mereka akhirnya terbunuh, dan pasukan keamanan membersihkan gedung.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi mengatakan bahwa 32 orang tewas dan 81 lainnya luka-luka dalam serangan di lingkungan Dasht-e-Barchi di Kabul.
Kementerian Kesehatan memberikan angka kematian yang sama, tetapi mengatakan bahwa hanya 58 yang terluka. Semua korban adalah warga sipil.
Kelompok Negara Islam itu mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, melalui pernyataan di situsnya.
Militan ISIS telah menyatakan perang terhadap Muslim Syiah di Afghanistan. Dan kebetulan, upacara kemarin banyak dihadiri oleh minoritas Syiah.
Upacara tersebut memperingati pembunuhan Abdul Ali Mazari pada 1995, pemimpin etnis Hazara di Afghanistan, yang sebagian besar adalah Muslim Syiah.
Pemimpin oposisi Abdullah Abdullah, yang merupakan kepala eksekutif negara itu dan merupakan pesaing utama dalam pemilihan presiden tahun lalu, adalah di antara beberapa pejabat politik terkemuka yang menghadiri upacara itu. Tapi dia pergi sebelum serangan terjadi dan tidak terluka.
Karim Khalili, kepala dewan perdamaian tinggi Afghanistan, menyampaikan pidato ketika tembakan meletus. Dia tidak terluka dan kemudian tampil di TV untuk mengecam kekerasan tersebut.