RAKYATKU.COM - Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun mengalami gegar otak dan kejang akibat membuat video 'skull breaker challenge' TikTok.
Tantangan ini membutuhkan tiga pemain. Mereka harus berjejer bersama, seolah bersiap untuk melompat bersama.
Tapi ketika pemain tengah melompat sendiri, dua temannya menghadang kaki temannya, sehingga ia akan terjatuh ke lantai.
Dalam kasus remaja ini, ketika dia jatuh, kepalanya terbentur ke lantai. Dia dan temannya merekam video di sebuah sekolah di New Jersey, AS.
Dua temannya telah didakwa melakukan serangan tingkat ketiga.
Sementara itu, korban telah dirawat di rumah sakit selama 24 jam dan sekarang menjalani terapi fisik.
Stacy Shenker, ibu bocah yang terluka itu, mengatakan kepada situs berita: "Awalnya, kami tidak tahu apa yang terjadi. Pada saat itu, kami belum pernah mendengar lelucon itu."
Stacy mengatakan bahwa dia tiba di sekolah 20 menit setelah dia ditelpon, tapi putranya sudah tidak responsif dan ambulans dipanggil.
"Itu benar-benar sangat menakutkan," kata Stacy.
TikTok telah menghapus video berbahaya dari aplikasinya. Seorang juru bicara mengatakan: "Keamanan dan kesejahteraan pengguna kami adalah prioritas utama di TikTok."
“Kami tidak mengizinkan konten yang mendorong, mempromosikan, atau mengagungkan tantangan berbahaya yang dapat menyebabkan cedera dan akan menghapus konten yang dilaporkan tersebut.”