Rabu, 04 Maret 2020 21:40
FOTO: WANA
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Kelompok hak asasi manusia Amnesty International menuduh pasukan keamanan Iran telah membunuh 23 anak-anak selama November tahun lalu pada protes anti-pemerintah.

 

Protes pecah di Iran mulai 15 November, setelah pengumuman kenaikan harga bensin yang mengejutkan, dikutip dari Aljazeera, Rabu (4/3/2020).

Pihak berwenang menanggapi dengan tindakan keras yang Amnesty katakan telah menewaskan 304 orang, seorang tokoh yang diperdebatkan dengan keras oleh Teheran.

Amnesty mengatakan dalam laporannya yang baru bahwa mereka memiliki bukti bahwa setidaknya 23 anak-anak terbunuh, 22 di antaranya oleh pasukan keamanan. 

 

"Secara ilegal menembakkan amunisi hidup kepada para demonstran dan pengamat yang tidak bersenjata," kata Amnesty.

Anak-anak yang terbunuh termasuk 22 anak laki-laki, berusia antara 12 dan 17 tahun, dan seorang gadis dilaporkan berusia antara delapan dan 12 tahun.

"Harus ada investigasi independen dan tidak memihak terhadap pembunuhan ini dan mereka yang diduga memerintahkan dan melaksanakannya harus dituntut dalam pengadilan yang adil," kata Philip Luther, direktur penelitian dan advokasi Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

TAG

BERITA TERKAIT