RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Menteri Agama RI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi berada di Kota Makassar.
Kehadirannya dalam kunjungan kerja di beberapa kegiatan. Salah satunya, di acara Silaturrahmi Nasional Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al Mu'tabaroh An Nahdliyyah (Silatnas Matan), Senin (2/3/2020) malam.
Selasa (3/3/2020), mengenakan kemeja batik, Fachrul Razi membuka workshop 'Pengembangan Wawasan Multikultural' di Hotel Dalton, Makassar.
Fachrul Razi mengatakan, bahwa Kementerian Agama senantiasa merawat dan berkomunikasi dengan baik kepada semua agama yang ada di Indonesia.
keanekaragaman, kata dia, adalah warna Indonesia dari sejak dulu. Kementerian Agama mengembangkan sebuah definisi yang disebut dengan moderasi beragama.
Moderasi beragama, lanjutnya, ini sudah dimasukkan ke dalam rencana jangka menengah pembangunan nasional.
"Moderasi beragama ini yang diterapkan adalah cara kita beragama dalam kaitan bersosialisasi dengan umat umat agama lain atau dengan umat yang agama yang sama tapi berpandangan berbeda yang paling banyak bahasanya agamanya sama tapi, pandangannya berbeda dan ini saya alami dan saya semakin tahu hampir ada di semua agama," ungkapnya.
Dirinya pun mengaku bangga terhadap masyarakat Sulsel. Hal itu karena pencapaian indeks kerukunan umat beragama selalu berada di atas rata-rata nasional.
Menanggapi indeks kerukunan umat beragama, Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, bahwa ini asbab komunikasi-komunikasi keakraban diantara baik lintas agama maupun lintas suku.
"Resep yang kita punya sudah dari dulu falsafahnya, kalau dalam bahasa Bugis-Makassar adalah Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge. Artinya adalah saling menghargai saling menghormati dan saling mengingatkan," jelasnya.
"Alhamdulillah kalau di pilpres kemarin kalau dibilang daerah di Jawa adalah sudah majemuk dan maju, justru di Makassar yang disebutkan sebagai zona merah selalu tapi justru disini adem-adem saja, dan ini berkat para tokoh agama lintas agama ini yang senantiasa selalu menjalin komunikasi," bebernya.
Orang nomor dua di Sulsel ini menyampaikan, bahwa pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya untuk menangkal paham radikalisme sekaligus memberikan imun.
"Jadi kami mau memberikan imunisasi kembali kepada anak SMA, SMP, dan SD melalui pembelajaran tentang fundamental agama," terangnya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulsel, Anwar Abu Bakar melaporkan kepada Menag, bahwa Sulsel mempunyai 24 kabupaten/kota dan memiliki 4 suku dan etnis yakni ada suku Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja.
"Alhamdulillah kehidupan umat beragama yang ada di sini patut dan layak dijadikan sebagai salah satu provinsi yang dapat dijadikan sebagai laboratorium hidup umat beragama di Indonesia," kata Anwar Abu Bakar.
Mantan Kepala Kemenag Gowa ini memaparkan, pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan wawasan multikultural bagi semua tokoh agama yang ada di Sulawesi Selatan. Sehingga mempunyai visi dan misi serta wawasan kebangsaan yang akan mewujudkan masyarakat yang maju dan dimasa yang akan datang.
Setelah kegiatan ini, rombongan Menteri Agama berkunjung di MTSN 1 Makassar. Untuk meresmikan gedung SBSN Asrama terpadu MTs dan MA SE Sulsel 2019.
Kemudian memberikan kuliah umum di UIN Alauddin Makassar. Dan menghadiri silaturahmi Menteri Agama RI bersama Organisasi Mahasiswa Islam Universitas Hasanuddin Makassar.