RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Tak bisa dipungkiri, Rumah Sakit Umum Sultha Dg Radja Bulukumba adalah salah satu rumah sakit yang paling sibuk di selatan Sulsel. Itu karena siap melakukan pelayanan dan perawatan terhadap masyarakat Bulukumba yang mencapai setengah juta orang. Dan berada diurutan ke-4 di Sulsel sebagai penduduk terbesar.
Sejak munculnya Covid-19 dari negeri Cina, membuat khawatir sejumlah negara. Bahkan Indonesia diumumkan telah terkangkit virus bernama Corona itu sejak akhir pekan kemarin.
Langkah taktis Rsud Bulukumba dalam pencegahan telah jauh hari dilakukan. Ruang Isolasi telah disiapkan. Bahkan saat adanya pasien Suspect Corona beberapa waktu lalu, yang merupakan warga Kecamatan Herlang, RS Sulthan Dg Radja telah mampu membuktikan kesigapannya.
Tidak butuh waktu sampai 1 jam, RS Bulukumba akhirnya merilis jika pasien tersebut masih sangat jauh untuk dikatakan terinveksi Corona Virus. Dan masih sekitar 90 Persen. Hanya menunjukkan ciri-ciri dan diagnosa awal yang serupa. Dan itu bjsa dijumpai pada pasien yang terjangkit virus lainnya.
Hmuas Rsud Bulukumba, Gumala Rubiah mengaku, pencegahan penyebaran virus telah dilakukan sejak lama. Dengan menerapkan pola hidup sehat yang diedukasi ke pasien dan pengunjung Rumah Sakit.
Penyediaan zat anti septik yang dapat membunuh kuman dan bakteri, di setiap pintu masuk kamar inap juga telah lama tersedia. Karena menjadi standar Rumah Sakit.
Saat ini kata Gumala sejak Coronavirus mulai mewabah di Wuhan, China, RS Bulukumba juga selalu melakukan edukasi pada pengunjung, utamanya yang mengantre di ruang poli. Edukasi Corona Virus diselipkan pula pada sosialisasi kesehatan seperti baru-baru ini saat peringatan hari pendengaran internasional.
Di Rumah Sakit Saat ini, pengunjung terus diajak untuk mencuci tangan dengan sabun pada Wastafel yang disediakan di lorong-lorong RS Bulukumba. Petugas pengamanan juga terus mengajak kepada pengunjung untuk banyak faham tentang Virus Corona itu.
Ajakan baik melalui gambar, maupun secara langsung kepada pengunjung dan kerabat pasien yang dilakukan tenaga medis.
"Contohnya hari ini, kami mengajak pengunjung bersihkan tangan pakai sabun sebelum masuk membesuk. Meski tidak semuanya, tapi paling tidak juga dapat diikuti pengunjung lain. Kami di Rumah sakit mencoba mendorong penyediaan fasilitas seperti wastafel yang lebih banyak," kata Gumala.
Tak hanya itu, Mala membeberkan pula, jika cairan anti septik yang disediakan Fumah Sakit selalu diingatkan kepada kerabat pasien saat hendak membesuk agar digunakan.