Senin, 02 Maret 2020 23:05
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Senin pagi, (2/3/2020), Pengunjung RSUD Bulukumba kembali dapat wejangan di ruang tunggu pemeriksaan Poli. Adalah sosok wanita berkerudung biru yang menerangkan banyak hal itu.

 

Sembari menggunakan mik sebagai pengeras suara, wanita berkacamata itu menyampaikan edukasinya di momen Hari Pendengaran Sedunia tahun 2020, Senin (2/3/2020).

Dia adalah dr. Andi Tenri Uleng, dokter ahli telinga, hidung,  dan tenggorokan yang bertugas di Rsud Sulthan Dg Radja Bulukumba.

Dalam wejangannya, dr. Tenri memaparkan, masyarakat perlu tahu bagaimana cara membersihkan teliha yang baik dan benar. Tentinya tanpa merusak organ atau sel dalam lubang telinga.

 

Masyarakat saat ini kebanyakan membersohkan telinga dengan menggunakan 'cotton bad' atau atau bulu ayam atau benda-benda berbahaya saat membersihkan kotoran telingan. Padahal hal itu sangat tidak dianjurkan, karena  akan mendorong kotoran lebih jauh ke liang telinga.

"Lazimnya kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya pada saat mengunyah atau menguap karena panas,  kecuali jika liang telinga sempit dan produksi kotoran berlebih. Karena itu, dengan seringnya dikorek biasanya kotoran akan sulit keluar. Untuk itu bersihkan telinga dianjurkan ke dokter khusus," Katanya.

Ia mengaku, pembersihan kotoran telinga bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali agar tidak mememberi effek pada pendengaran.

Adapun kata ciri menumpuknya kotoran di telinga kata wanita berparas ayu itu, terasa ada sumbatan, nyeri pada telinga, berdengung, dan Pendengaran berkurang.

Berikut Anatomi dan Cara Membersihkan Telinga:

TAG

BERITA TERKAIT