Senin, 02 Maret 2020 19:16
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, GOWA - Remaja 14 tahun terbujur kaku di rumahnya. Tubuhnya kini dibungkus sarung batik warna cokelat.

 

Di sekelilingnya, sejumlah sanak keluarga duduk melantai. Ayah dan ibunya terisak. Melihat anaknya, Fatih Reski meninggal dunia.

Tubuh jenasah Fatih direbahkan di atas kasur berbentuk kotak. Di sampingnya, ada dua orang duduk di atas kasur itu. Baru saja membersihkan jenasah santri tersebut.

Salah satu santri di pesantren Tahfidzul Qur'an Ar Rahman Karaengta, Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga itu meninggal dunia usai tersengat listrik di atas bangunan pesantrennya.

 

"Anak itu naik ke atas bangunan pesantrennya untuk main hape di sana. Setelah sampai di atas, dia terkontak listrik," kata salah satu anggota kepolisian, Aiptu Aizullah saat ditemui di lokasi, Senin, (2/3/2020).

Kini, tenda biru sudah terpasang rapih di depan rumahnya jalan di Hos Cokroaminoto, Kabupaten Gowa. 

Rumahnya kini masih ramai. Para tamu juga berdatangan, menyaksikan untuk yang terakhir kalinya, wajah Fatih Reski di dunia.

Kini, jenasah korban tersengat listrij itu tengah dikeramasi. Kemudian akan disemayamkan oleh keluarga korban.

TAG

BERITA TERKAIT