RAKYATKU.COM - Seorang pelajar Tiongkok yang tengah belajar sejarah di negeri Kangguru dipukuli hingga wajahnya nyaris cacat. Pelaku adalah pria asal Australia.
Awalnya pria itu memaksa sang pelajar berbicara menggunakan bahasa Inggris, namun kemudian berujung penganiayaan.
Dikutip World of Buzz, pipi dan mata sebelah kiri sang pelajar yang diketahui bernama Constantine babak belur dihajar oleh pria itu. Bahkan kondisi mata bagian dalam terlihat biru sementara kelopak matanya bonyok.
Lewat Facebook, seseorang bernama Mark Holgate menceritakan kejadian memalukan itu kepada publik.
"Hari ini saya merasa marah sekaligus malu menjadi warga negara Australia. Tiga hari yang lalu, mahasiswa saya yang berasal dari China diserang oleh seorang pengecut karena berbicara menggunakan bahasa lain saat mereka di jalan," tulis Mark di Facebook.
"Pengecut itu menyerangnya, menyuruhnya berbicara bahasa Inggris, lalu menghancurkan sebagian besar tulang pipinya," lanjut Mark.
Dia juga mengatakan, Constantine terancam kehilangan mata sehingga dia harus melakukan operasi yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Mark lalu menyinggung soal rasisme yang sangat kental dan sering terjadi di Australia.
"Constantine melancong dari China ke Australia untuk belajar sejarah dan malah ini yang Australia berikan kepadanya. Negara kita benar-benar punya sejarah buruk soal rasisme."
Biar begitu, Mark juga memberikan kabar baik. Pelaku sudah ditangkap polisi. Dia juga membuka penggalangan dana untuk membantu meringankan biaya operasi Constantine.
Beberapa hari kemudian, dia memberi kabar Constantine telah berhasil melalui masa operasi dan telah keluar dari rumah sakit. Pelajar itu juga menitipkan salam bagi semua warga Australia yang telah menolongnya.