RAKYATKU.COM - Para ilmuwan di Jepang menggunakan cacing gelang untuk "mengendus" kanker. Para peneliti percaya parasit ini dapat mendeteksi 15 jenis penyakit yang berbeda.
Penelitian ini terinspirasi oleh anjing yang memiliki kemampuan untuk menggunakan hidungnya untuk mendeteksi semuanya, mulai dari melanoma hingga kanker paru-paru, payudara, dan kandung kemih.
Menariknya, kit dari cacing gelang ini hanya menelan biaya yang murah, yaitu di bawah $ 90 (£ 70). Tapi yang lebih megagumkan adalah, pasien tidak perlu melakukan kontak dengan cacing gelang atau nematoda, karena pengujian akan dilakukan melalui sampel urin.
“Metode ini didasarkan pada reaksi motorik nematoda terhadap rangsangan kimia. Mereka bergerak menuju bau yang mereka sukai dan menjauh dari yang tidak mereka sukai," kata Takaaki Hirotsu, presiden Hirotsu Bio Science, perusahaan yang memunculkan ide tes ini.
"Ini adalah jenis analisis onkologi yang sama sekali baru dan sebelumnya tidak dikenal."
"Atas dasar apakah cacing mendekati urin pasien atau tidak, kita dapat menentukan apakah mereka menderita kanker."
Dia menambahkan: "Dasarnya adalah asumsi bahwa jika anjing dapat membedakan orang dengan kanker dari mereka yang tidak menderita kanker, nematoda, yang indra penciumannya 1,5 kali lebih tajam daripada anjing, dan yang mampu mendeteksi bau yang tidak terdeteksi oleh banyak perangkat, juga akan dapat membedakan orang sakit dari yang sehat."
Menurut penelitian Takaaki, nematoda akan berkumpul di sekitar urin orang sakit, dan menjauh dari sampel orang sehat.
Studi mereka telah dilakukan di 17 fasilitas di seluruh Jepang selama dua tahun terakhir.
Metode ini memiliki tingkat akurasi 86,8%, termasuk tingkat akurasi 85% untuk deteksi dini.
Pusat medis di seluruh Jepang mulai menggunakan tester Hirotsu pada bulan Januari.