Senin, 02 Maret 2020 09:52
Jaime Feden semasa hidup. (Foto: CNN)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Jaksa Federal memperkarakan John Matthew Chapman (40), pria asal Pennyslvania, karena telah menculik, membunuh, dan kemudian mencuri identitas (menyamar sebagai) kekasihnya.

 

Chapman disebut membunuh kekasihnya di gurun Nevada, Las Vegas, Amerika Serikat, agar bisa mengambil menguasai hartanya.

"Chapman akan disidang pada hari Senin esok atas tuduhan menculik dan membunuh kekasihnya, Jaime Feden," sebagaimana dikutip keterangan kantor Pengacara Distrik Amerika yang dimuat di CNN, Minggu (1/3/2020).

Chapman mengaku menculik dan membunuh Feden pada September 2019 lalu. Pembunuhan bermula ajakan dia kepada Feden untuk pergi ke Las Vegas dengan dalih liburan.

 

Tiba di Las Vegas pada 23 September 2019, Chapman kemudian mengajak Feden untuk sesi foto erotis di padang gurun. 

Di sana, Chapman mengikat kekasihnya di sebuah tiang petunjuk jalan dan kemudian menutup mulut serta hidungnya hingga kehabisan napas.

Setelah Feden meninggal, Chapman melepasnya dari tiang petunjuk dan melucuti seluruh pakaiannya. 

Feden dibiarkan begitu saja di padang gurun, sementara Chapman kembali ke rumah Feden dengan menyamar sebagai dirinya.

"Tubuh Feden ditemukan sebulan kemudian ketika keluarganya melakukan perjalanan ke Las Vegas," ujar kantor Pengacara Distrik Amerika.

Identitas jenazah Feden baru bisa dipastikan sebulan kemudian lewat uji forensik. Selama itu, menurut kantor Pengacara Distrik Amerika, Chapman menyamar sebagai Feden dan mengelabui keluarganya via media sosial.

Aksi Chapman terungkap tak lama setelah idenitas Feden dipastikan. Kepolisian Bethel menangkap Chapman di kediaman Feden. 

Kebetulan, sebelum penangkapan itu, pihak Kepolisian sudah memantau Chapman beberapa kali karena kerap keluar masuk kediaman Feden.

Jika terbukti bersalah, maka berdasarkan hukum yang berlaku di Amerika, Chapman akan dihukum penjara seumur hidup atau dihukum mati.

TAG

BERITA TERKAIT