Sabtu, 29 Februari 2020 08:30
Kuil Hazrat Masumeh di Qom didesinfeksi secara teratur, tetapi tidak ditutup. (AFP)
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, TEHERAN - Sedikitnya 210 orang di Iran telah meninggal akibat penyakit coronavirus.

 

BBC melaporkan bahwa sebagian besar korban berasal dari ibukota Teheran, dan kota Qom, tempat kasus Covid-19 pertama kali muncul.

Angka itu diungkapkan oleh sumber dalam rumah sakit kepada BBC Persia.

Jumlahnya enam kali lebih tinggi dari angka kematian resmi yang diumumkan oleh kementerian kesehatan pada hari Jumat, yang hanya berjumlah 34.

 

Karenanya, juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour mengatakan bahwa menuduh BBC menyebarkan kebohongan.

Itu terjadi setelah AS menyatakan keprihatinan atas penyebaran virus corona di Iran dan menawarkan bantuan.

"Kami telah menawarkan kepada Republik Islam Iran untuk membantu," kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo kepada sebuah komite kongres di Washington pada hari Jumat.

"Infrastruktur kesehatan mereka tidak kuat," tambahnya.

Juru bicara kementerian luar negeri Iran Abbas Mousavi menolak tawaran bantuan.

"Klaim untuk membantu Iran menghadapi virus korona oleh sebuah negara yang telah memberlakukan tekanan luas terhadap bangsa Iran melalui terorisme ekonominya dan bahkan telah memblokir cara untuk membeli peralatan medis dan obat-obatan adalah konyol," katanya.

Akibat penyebaran virus di Iran, ibadah shalat Jumat di Teheran dan 22 kota lainnya telah dibatalkan. Sekolah dan universitas ditutup.

Ribuan orang Iran juga terdampar di dalam dan di luar negara itu karena banyak penerbangan telah dihentikan dari dan ke Iran.

Sejauh ini, ada lebih dari 83.000 kasus Covid-19 yang dilaporkan di seluruh dunia. Jumlah kematian telah melebihi 2.800 orang.

TAG

BERITA TERKAIT