Kamis, 27 Februari 2020 19:20
INT
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, SEOUL - Tingkat kelahiran di Korea Selatan mencapai rekor terendah sepanjang masa tahun lalu.

 

Di negara berpenduduk 51 juta itu, hanya lebih 300.000 bayi yang dilahirkan pada 2019.

Ekonomi terbesar keempat di Asia ini memiliki salah satu harapan hidup terpanjang di dunia, tapi menderita tingkat kelahiran terendah.

Berdasarkan statistik Korea Selatan, total 303.100 bayi lahir tahun lalu, turun 7,3 persen dari tahun sebelumnya.  

 

Tingkat kesuburan (jumlah anak yang diharapkan dimiliki seorang wanita dalam masa hidupnya) juga turun menjadi 0,92. Ini adalah tahun kedua berturut-turut angkanya berada di bawah satu.

Padahal tingkat kesuburan yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas populasi adalah 2,1.

Menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), tingkat kesuburan Korea Selatan adalah yang terendah di negara maju.

Pihak berwenang di Korsel telah membelanjakan lebih dari 180 triliun won sejak 2006 untuk meningkatkan angka kelahiran. Tapi populasi diproyeksikan turun menjadi 39 juta pada tahun 2067, ketika usia rata-rata adalah 62 tahun.

Namun, negara Korsel bukan satu-satunya negara yang menghadapi masalah demografis.

Tingkat kelahiran di Inggris dan Wales tahun lalu juga mencapai titik terendah bersejarah, dengan hanya 657.076 anak yang lahir dalam populasi gabungan 58 juta. Jumlahnya turun 3,2 persen pada tahun sebelumnya.

Di AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan tingkat kelahiran mencapai level terendah 30 tahun pada tahun 2018.

CDC mengatakan ada 3,79 juta bayi yang lahir di negara itu, dari 321 juta populasi.

TAG

BERITA TERKAIT