RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Selasa, (25/2/2020). Di Sandeq Ballroom Four Point by Sheraton, ratusan pejabat pemerintah se-Sulawesi Selatan, duduk di kursi yang yang berjajar rapi. Pejabat dari tingkat desa hingga Provinsi, hadir.
Mereka menghadiri rapat kerja percepatan dan pengelolaan dana desa. Hadir juga Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.
Dalam sambutannya, mantan Bupati Bantaeng itu, meminta dengan tegas kepada seluruh kepala desa se-Sulsel agar menjaga lahan yang masih utuh. Dan melakukan konservasi hutan yang sudah dibabat oleh petani jagung.
"Dimana-mana Sulsel ini dikenal dengan pohon coklatnya. Coklat unggulan kita. Namun karena harga jagung lebih baik kita tebang coklat," tuturnya.
"Keuntungan jagung mungkin Rp100 miliar, tapi kerugian karena banjir bisa Rp300 miliar," jelasnya.
Ia berharap, semua lahan yang sudah rusak agar dilakukan konservasi. Dan lahan yang masih utuh, dijaga dengan baik. Karena ini merupakan pertahanan kita, agar terhindar dari bencana alam.
"Hutan kita yang sudah rusak tinggal kita konservasi lagi, lahan yang masih utuh kita jaga bersama. Nah tolong seluruh kepala desa, jangan sampai dibuka lahan baru lagi," pesannya.
Arahan untuk menjaga hutan ini tiada lain untuk kepentingan masyarakat Sulawesi Selatan sendiri. Sebab, sudah berturut-turut dua tahun mengalami bencana alam, bahkan merenggut nyawa pada awal tahun 2019 silam.
"Kita harus menjaga hutan kita demi kepentingan kita semua," pesannya.
Pada setiap kesempatan, Nurdin Abdullah menyampaikan betapa pentingnya bagaimana menjadi hulu agar tidak berefek pada bencana alam di hilir. Apalagi, air memiliki sifat mencari tempat yang paling rendah untuk dilewati.