Minggu, 23 Februari 2020 15:50
(Gambar: via REUTERS)
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Lebih dari 200 pasangan berani menghadapi epidemi global dari coronavirus dan mengenakan masker wajah untuk mencium pernikahan massal mereka.

 

Kelompok itu digambarkan mengunci bibir melalui topeng bedah biru setelah walikota setempat meresmikan pernikahan massal tersebut.

Acara ini adalah tradisi pasca Hari Valentine di kota Bacolod, pantai barat laut Pulau Negros, Filipina.

220 pasangan pengantin baru diminta untuk melengkapi deklarasi kesehatan dengan daftar riwayat perjalanan dalam 14 hari terakhir.

 

Mereka berkumpul di aula besar dan menunggu walikota Bacolod, Evelio Leonardia, untuk mengawasi upacara dan menamai mereka suami dan istri.

John Paul, 39, salah satu peserta yang menikahi pasangannya selama tujuh tahun, mengatakan: "Rasanya berbeda dengan berciuman saat mengenakan topeng, tetapi itu wajib. Tempat itu penuh sesak," dilansir dari mirror.

Filipina sejauh ini telah melihat satu kematian terkait coronavirus.

"Jika keluarga kita kuat, kota Bacolod juga akan menjadi kuat," kata walikota di upacara tersebut.

Pernikahan massal adalah hal biasa di negara-negara Asia Tenggara dan Korea Selatan, di mana 30.000 orang telah hadir pada bulan ini.

Para peserta diberikan sanitiser tangan dan masker bedah dalam perjalanan masuk.

Filipina adalah negara pertama yang mencatat kematian virus corona di luar China.

Kasus tersebut melibatkan seorang warga negara Tiongkok berusia 40 tahun, yang menderita pneumonia parah setelah dirawat di rumah sakit.

Rabindra Abeyasinghe, perwakilan WHO untuk Filipina, mendesak orang untuk tetap tenang: "Ini adalah kematian pertama yang dilaporkan di luar China.

"Namun, kita harus ingat bahwa ini bukan kasus yang didapat secara lokal. Pasien ini berasal dari pusat penyebaran ini."

Wabah ini telah menewaskan lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 77.000 orang hingga hari ini.

TAG

BERITA TERKAIT