Sabtu, 22 Februari 2020 19:16
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, GOWA - Daeng Nappa beserta keluarganya banjir bantuan. Bahkan sebelumnya, pria 50 tahun itu pernah dapat rejeki nomplok.

 

Rejeki itu berupa uang tunai sebesar Rp10 juta. Namun, Daeng Nappa sebagai kepala keluarga, enggan menggunakannya untuk merenovasi rumahnya.

"Uang Rp10 juta itu adalah hasil arisannya. Tapi tidak dipakai perbaiki rumahnya. Dia pakai beli motor untuk ojek," kata tetangga Daeng Nappa, Daeng Ngalle kepada Rakyatku.com.

Namun hasilnya itu, kata Daeng Ngalle, tidak cukup menutupi kebutuhan keluarganya.

 

Dia melanjutkan, tiga anak Daeng Ngalle masih sekolah. Dan ketiganya itu pernah mendapat beasiswa. Namun itu dipakai untuk makan sehari-hari.

"Anaknya pernah mendapat beasiswa. Tapi uangnya dipakai untuk keperluan sehari-hari," tambahnya.

Saat dikonfirmasi, Hasri Daeng Nappa membenarkan keluarganya pernah mendapat uang tersebut, dari hasil arisan. Namun ayah lima orang anak itu punya pemikiran yang berbeda. Tidak seperti dengan pemikiran Daeng Ngalle. Tetangganya tersebut.

"Itu uang dari hasil arisan. Saya kumpul Rp250 ribu per bulan. Hasil arisan itu saya beli motor untuk dipakai ojek. Mata pencaharian saya," katanya.

Menurut dia, sejak Daeng Nappa mendapat uang itu, dia sempat ingin mencari orang yang ingin menjual lahannya. Namun tidak berhasil ia temukan.

Uang hasil arisannya pun dia alihkan untuk membeli motor. Motor tersebut dia angsur setiap bulannya.

"Saya utamakan dulu tempat (lahan) untuk tempat tinggal. Tapi tidak ada yang jual. Jadi saya alihkan beli kendaraan agar ada pemasukan sehari-hari," jelas Hasri.

DPRD dan Pemkab Gowa telah mengunjungi rumah Daeng Nappa di dusun itu. Beberapa bantuan telah diberikan. Seperti keperluan pokok sehari-hari.

TAG

BERITA TERKAIT