Sabtu, 22 Februari 2020 02:00
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Penyelidik kepolisian di Jerman mencurigai adanya motif xenophobia di balik penembakan di bar shisha dan sebuah kafe yang menewaskan sedikitnya 11 orang mati di kota Hanau.

 

Xenophobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, dikutip dari Asia One, Sabtu (22/2/2020).

Beberapa jam setelah polisi menemukan tersangka pria bersenjata itu tewas di rumahnya pada dini hari Kamis. Setelah perburuan besar-besaran, jaksa penuntut terorisme federal mengambil alih kasus itu.

"Penyelidikan itu sangat penting dan ada tanda-tanda motif xenophobia," kata juru bicara jaksa penuntut.

 

Sumber yang dekat dengan penyelidikan mengonfirmasi laporan media bahwa materi teks dan video ditemukan di rumah pelaku, yang media laporkan adalah pria berusia 43 tahun yang diidentifikasi hanya sebagai Tobias R.

Ahli anti-terorisme King's College London Peter Neumann tweet dari teks yang memuat "berbagai, tetapi sebagian besar pandangan benar, dengan ideologi do-it-yourself berbatu bersama-sama dari bagian-bagian yang ditemukan di internet".

"Polanya jelas, dan sama sekali tidak baru," katanya.

Sementara itu media termasuk penyiar publik ARD melaporkan bahwa mayat kedua yang ditemukan di properti itu adalah milik ibu pria itu.

TAG

BERITA TERKAIT