Rabu, 19 Februari 2020 23:04
Arsitek perencanaan Stadion Kalegowa sedikit pusing. Pekerjaannya mengubah wajah stadion itu ada kendala. Salah satu bangunan lama pada stadion kebanggaan masyarakat Gowa itu, tidak siku dengan bangunan yang baru.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, GOWA - Sang arsitek perencanaan Stadion Kalegowa sedikit pusing. Pekerjaannya mengubah wajah stadion itu ada kendala.

 

Salah satu bangunan lama pada stadion kebanggaan masyarakat Gowa itu, tidak siku dengan bangunan yang baru.

Selama melakukan revitalisasi, arsitek perencanaan, Fauzan Mundzir mengatakan, bangunan yang dimaksud tidak siku adalah pada bagian tribune untuk penonton.

"Bangunan tribune itu tidak siku dengan bangunan yang sekarang. Tetapi, struktur bangunan itu yang masih kami pertahankan. Tidak membebankan struktur baru, ke struktur lama," katanya kepada Rakyatku.com, Rabu (19/2/2020).

 

Menurut Fauzan, tidak semua bangunan lama stadion itu dibongkar. Hal itu juga sesuai dengan permintaan dari Pemerintah Kabupaten Gowa, yang sudah diatur sedemikian rupa saat revitalisasi itu masih dalam tahap perencanaan.

Selain bangunan tribun yang tidak sepenuhnya dibongkar, lanjut Fauzan, ada beberapa ruangan yang memang pantas dilakukan perombakan.

"Di bagian dalam itu, kita rombak penuh. Mulai dari WC, ruang pemain, dan ruangan lainnya. Jadi kita memanfaatkan semua yang masih bisa kita manfaatkan," katanya.

Untuk di beberapa bangunan yang lain, mulai dari bagian depan stadion, dan pagar pembatas, sudah jauh beda dengan wajah stadion Kalegowa yang terlihat kumuh.

Stadion yang terletak di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa itu didominasi oleh warna putih. Nampak sangat cerah dan indah saat dipandang.

Namun untuk di bagian pagar pembatas, Fauzan bakal menambah ketinggiannya. Mengingat pagar itu hanya memiliki ketinggian sekitar dua meter.

Wajar saja, jika warga sekitar was-was jika stadion itu digunakan bermain, bola yang ditendang keluar dari stadion dan mengenai warga, maupun rumah warga sekitar.

Fauzan Munsir bilang tidak perlu khawatir. Ketinggian pagar sudah dipikirkan sejak awal. Pagar yang sekarang belum final.

"Nanti ditahap tiga akan pasang tembok jaring," kata Fauzan.

Pembangunan tembok pembatas itu, kata Fauzan, memang sengaja dilakukan. Dikarenakan eksisting atau kondisi awal jalanan dan tanah stadion yang berbeda.

"Kenapa hanya dua meter, karena eksisting. Jalan di sana lebih rendah dari tanahnya kita. Nanti di tahap tiga akan ditambahkan pagar besi untuk menahan bola," tutupnya.

TAG

BERITA TERKAIT