RAKYATKU.COM, GOWA - Sorotan terhadap SDN Paccinongan Unggulan, membuat orang tua siswa resah dan menganggap sekolah itu tidak aman.
Salah satu siswanya, Muhammad Firdaus mengalami luka robek pada kakinya, akibat tergores tegel yang pecah. Aturan larangan memakai sepatu dalam kelas, dianggap tidak tepat.
Komisi IV DPRD Gowa menyebut, pasca peristiwa itu terjadi, pihak sekolah telah memperbaiki lantai itu. Namun hanya satu kelas. Padahal ada tiga kelas yang beberapa tegelnya pecah.
Pihak sekolah akhirnya telah meminta maaf kepada orang tua Firdaus, beberapa waktu yang lalu. Dan menjelaskan penyebab pecahnya tegel tersebut.
"Tegel yang pecah itu bukan karena kelalaian guru. Diakibatkan ada akar kayu yang mengembang. Tiba-tiba tumbuh," kata Ketua Komisi IV DPRD Gowa, Ramli Siddik kepada Rakyatku.com, Rabu (19/2/2020).
Menurut Ramli, peristiwa itu adalah murni dan tidak ada unsur kelalaian oleh para guru.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mengaku, telah berkomunikasi dengan pihak sekolah dan orang tua siswa soal kejadian itu.
"Ini bukan karena kelalaian guru. Tidak ada yang menyangka bahwa peristiwa itu akan terjadi," tambahnya.
Sebelumnya, saat sidak dilakukan oleh Ramli beserta anggotanya, dia melihat kerusakan itu tidak terlalu parah. Tetapi bahaya bagi para siswa.
Namun, pihak sekolah yang saat itu dikonfirmasi oleh media soal penyebab rusaknya tegel tersebut, kepala sekolah tiba-tiba saja tidak ada di sekolahnya.